ENERGI KOORDINASI KEPEMIMPINAN UNTUK MENYATUKAN SEMUA KEPENTINGAN KE DALAM VISI ORGANISASI

DJAJENDRA PROFILE“Bila sudah memiliki visi bersama, tetapi pola pikir dan suasana hati tidak konsisten pada visi bersama, maka diperlukan energi koordinasi untuk menyatukan dan menyemangati semua pihak agar fokus pada visi bersama.” ~ Djajendra

Koordinasi berfungsi untuk menyatukan dan mempertemukan semua kegiatan organisasi ke dalam visi. Setelahnya, mengarahkan setiap fungsi untuk berkolaborasi dalam konsistensi budaya kerja yang kuat.

Koordinasi kepemimpinan yang kuat bersumber dari budaya organisasi yang kuat, yang mampu menyebabkan kesatuan tindakan dan bergerak ke arah yang tepat.

Kepemimpinan haruslah menjadi energi yang menciptakan kehidupan organisasi, yang terkoordinasi dalam tata kelola yang etis, serta mendapatkan respon positif dari integritas pribadi setiap individu.

Setiap hubungan kerja haruslah terkoordinasi secara kuat di bawah kendali sistem dan tata kelola. Lalu, kepemimpinan menjadi energi, untuk melakukan interaksi dan komunikasi dengan sesering mungkin, tepat waktu, akurat, dengan data yang benar, dengan pemecahan masalah, dan tidak hadir untuk mencari kesalahan, tetapi untuk menemukan solusi yang tepat buat kemajuan organisasi.

Setiap fungsi dan peran di dalam organisasi sifatnya saling tergantung. Demikian juga dengan pekerjaannya, yang saling tergantung, kadang agak tak terlihat, dan selalu berubah oleh suasana hati individu.  Disinilah koordinasi itu berfungsi untuk menjaga konsistensi pola kerja agar selalu menyatu dalam sifat saling tergantung.

Organisasi tanpa koordinasi akan kacau dan tidak terkendali, serta berpotensi menjadikan organisasi kehilangan moral kerja. Pemimpin yang memiliki hak penuh untuk menguasai dan menjalankan setiap sumber daya organisasi, haruslah membangun kekuatan kepemimpinan yang konsisten dengan memfungsikan koordinasi di semua level organisasi.

Koordinasi kepemimpinan haruslah menjadi energi pendorong untuk terciptanya budaya kolaborasi yang kuat di tempat kerja. Pemimpin harus sadar bahwa kepentingan individu, kelompok, departemen atau divisi oleh dorongan ego, dapat menciptakan konflik permanen yang menurunkan kinerja dan moral kerja.

Sebagai pemimpin yang memiliki kekuasaan dan wewenang penuh atas organisasi, sudah merupakan tanggung jawabnya untuk menjaga soliditas kerja, dengan cara mempertemukan dan memberdayakan setiap fungsi dan potensi organisasi agar dapat mencapai tujuan dengan kinerja terbaik.

Koordinasi merupakan bagian dari kegiatan kelompok, tim, ataupun kolaborasi dari cara kerja struktur organisasi. Jadi, untuk pekerjaan yang sifatnya individu, yang tidak terhubung dengan kegiatan pihak lain, maka koordinasi tidak diperlukan. Sekali lagi, koordinasi hanya diperlukan untuk memfasilitasi semua fungsi manajemen agar berkolaborasi dan berkomunikasi untuk pencapaian kinerja.

Pemimpin wajib untuk menciptakan energi koordinasi agar dapat menyatukan semua kepentingan ke dalam visi organisasi. Walau koordinasi merupakan prinsip dan fungsi manajemen, tetapi pemimpin haruslah menghadirkannya untuk memperkuat semua fungsi manajemen dalam kolaborasi dan soliditas kerja sama.

Semua fungsi manajemen wajib terkendali dalam koordinasi. Tanpa koordinasi, organisasi akan kehilangan arah, dan kepemimpinan akan kehilangan kehormatan.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com

Discover more from MOTIVASI DJAJENDRA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading