DAYA TAHAN

“Manusia adalah makhluk mental dan fisik, keduanya harus kuat dan terlatih untuk menjaga daya tahan diri.”~Djajendra

Kehidupan yang penuh tantangan membutuhkan daya tahan diri yang kuat. Jika daya tahan tidak kuat, maka rasa sakit dan rasa tak berdaya akan menjadi penghalang untuk meraih prestasi. Daya tahan mencoba memberi tahu kita tentang pentingnya kekuatan diri sendiri. Ketika tubuh lemah dan pikiran tak terkendali dalam stres, maka kita sedang mendapatkan pelajaran untuk belajar dari ketidakmampuan kita dalam menjaga daya tahan diri yang kuat.

Mengabaikan daya tahan diri akan memperburuk situasi hidup. Ketika kesulitan hadir ke dalam hidup, maka fokusnya adalah memperkuat daya tahan diri agar bisa menerima kesulitan dan menemukan solusi yang tepat. Pikiran positif sangat membantu untuk memperkuat daya tahan. Sebaliknya, pikiran negatif semakin melemahkan daya tahan diri. Manusia adalah makhluk mental dan fisik, jadi keduanya harus dibuat positif, sehingga daya tahan diri meningkat untuk menghadapi ketidakpastian dalam hidup.

Menyikapi semua peristiwa hidup tidak secara berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan berpotensi menghasilkan penurunan daya tahan diri. Ketenangan dan kebijaksanaan dalam menyikapi setiap peristiwa hidup mampu menjaga daya tahan diri. Kesabaran, kerendahan hati, harapan, keyakinan positif, dan fokus pada upaya memperbaiki akan meningkatkan daya tahan diri di dalam segala situasi hidup.

Tanpa kegagalan, manusia tidak akan terpancing untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Tanpa kegagalan, manusia tetap terperangkap dalam zona nyaman yang mematikan kreativitasnya. Kegagalan adalah sekolah yang mengajarkan kepada kita tentang perlunya daya tahan diri yang kuat untuk keluar dari kegagalan. Masing-masing orang memiliki pelajaran dan pengalaman untuk belajar dari kegagalan. Jadi, kegagalan masing-masing orang itu unik dan tidak bisa disamakan. Kegagalan memotivasi kita untuk berubah dan menemukan cara baru dalam menjalani hidup.

Daya tahan diri yang kuat mampu menghancurkan pesimisme. Seseorang dengan daya tahan mental dan fisik yang kuat memiliki keberanian untuk mengatasi apa pun yang perlu diperbaiki. Dan, selalu melangkah dengan percaya diri untuk menemukan penyebab yang harus dipelajari agar dapat ditemukan solusi terbaik. Sifat yang selalu melihat kekurangan dan mengabaikan kekuatan yang dimiliki berpotensi menurunan daya tahan diri. Jadi, ketika kerusakan terus berlanjut, jangan gunakan waktu dan tenaga untuk membahas kerusakan, tetapi tingkatkan daya tahan diri untuk membahas kekuatan-kekuatan yang dimiliki agar kerusakan dapat diperbaiki.

Daya tahan diri yang rendah akan memproduksi emosi dan pikiran negatif. Hal ini berdampak pada diri yang merasa tidak berdaya untuk menjalankan hidupnya. Akibatnya, jiwa menjadi lemah dan selalu mengeluh dengan kenyataan hidup yang tidak sesuai harapan. Jiwa dan kepribadiannya menjadi sangat lemah dan seolah-olah tidak berdaya melangkah satu inci pun menuju masa depan yang lebih baik. Jelas, dalam kondisi ini, jiwa sejati akan dikuasai oleh energi negatif, dan diri selalu menjadi mangsa dari berbagai macam kesulitan hidup. Jiwa menjadi semakin dangkal dan tidak mampu menguasai dirinya sendiri untuk kehidupan yang lebih harmonis dan damai.

Untuk seminar/pelatihan hubungi: 0812 1318 8899/ email: training@djajendra-motivator.com

Discover more from MOTIVASI DJAJENDRA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading