“Perubahan bukanlah produk cepat saji. Tetapi, proses yang membutuhkan kesabaran, disiplin, ketekunan, kesadaran, kemauan, niat, perjuangan, kerja keras, dan kesiapan untuk bangkit kembali saat perubahan itu gagal.”~Djajendra
Perubahan memang bukan persoalan mudah dan seketika. Perubahan haruslah dimulai dengan semangat untuk membangun fondasi yang tepat dan yang sesuai untuk menerapkan perubahan. Sering sekali, orang-orang begitu terobsesi untuk melakukan perubahan, mereka begitu bersemangat dan lupa untuk membangun fondasi agar perubahan itu memiliki pijakan yang kuat. Sikap tergesa-gesa, kurang sabar, ingin mendapatkan hasil yang cepat, dan begitu berharap kepada sumber daya yang sulit berubah, adalah kelemahan dari perubahan.
Perubahan yang berhasil ditentukan dari seberapa kuat, tangguh, dan andal fondasi organisasi untuk berubah. Demikian juga, untuk pribadi, seberapa kuat, tangguh, dan andal fondasi pribadi tersebut untuk berubah. Bila fondasi perubahan tidak direncanakan dengan baik, dan tidak terukur secara profesional, maka sulit mencapai keberhasilan dari perubahan yang diinginkan.
Perubahan harus ditemani oleh nilai-nilai yang membuat orang-orang antusias dengan perubahan. Bila tidak ditemani nilai-nilai penguat semangat dan mental, maka perubahan dapat membuat orang-orang yang terbiasa di zona nyaman merasa gelisah, dan merasa terintimidasi kenyamanannya. Karena perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, sesuatu yang belum dikenal. Maka, penguatan mental untuk menghilangkan rasa takut, dan meningkatkan rasa berani, haruslah menjadi prioritas.
Semua orang harus disadarkan dan digerakkan untuk membuat perubahan itu benar-benar terjadi. Rasa tidak percaya diri, ragu, dan lelah dengan situasi yang melawan perubahan, merupakan tantangan yang pasti akan meramaikan proses perubahan.
Pemimpin harus menjadi motor yang menggerakkan perubahan, dan memiliki cara untuk menyampaikan proses perubahan agar konsisten dan berkelanjutan. Pemimpin harus selalu mengingatkan semua orang tentang posisi perubahan. Memberitahu semua orang tentang di mana mereka saat ini, di mana harus memulai lagi, dan ke mana arah perubahan. Pemimpin juga harus cerdas mengatur orang-orang, serta melibatkan semua orang sesuai dengan strategi dan taktik dari perubahan tersebut. Pemimpin harus mampu memperlihatkan wujud dari hasil akhir perubahan, sehingga semua orang sejak sekarang sudah mampu melihat dan merasakan kehidupannya, pada saat perubahan itu benar-benar terjadi.
Pentingnya perubahan. Setiap orang harus diberikan keyakinan yang kuat tentang pentingnya perubahan. Rasa penting dan mendesak terhadap perubahan yang diinginkan harus dapat dirasakan oleh semua orang. Dalam hal ini, peran kepemimpinan menjadi sangat penting. Kepemimpinan dari semua tingkatan harus menjadi proaktif untuk membangun momentum perubahan. Semua orang harus saling berkolaborasi untuk mewujudkan perubahan dan membuat perubahan benar-benar terjadi.
Setiap hambatan harus disingkirkan bersama-sama. Semua orang harus bersatupadu dan mendeklarasikan perubahan dari hati terdalam. Semua orang harus saling membantu dan saling memudahkan proses perubahan. Tidak boleh seorangpun yang menjadi penghambat atau yang memperlambat proses perubahan.
Perubahan itu bergelombang dan harus siap bermain di atas gelombang, jangan sampai tenggelam oleh gelombang perubahan. Persiapan yang matang dan menyatukan semua energi positif di dalam soliditas perubahan, adalah sebuah komitmen yang harus terikat secara emosional dan intelektual. Jadi, dalam perubahan, apapun jabatan, status, keahlian, kepentingan, pengaruh, haruslah bersatupadu, dan tidak memperkuat ego kepentingan masing-masing, atau ego kehebatan masing-masing. Setiap orang di dalam perubahan sama, yaitu: sama-sama sedang bergerak menuju sebuah tempat yang asing atau belum pernah dikenal sebelumnya. Oleh karena itu, buanglah semua atribut yang membedakan, dan sadarkan diri bahwa semua orang dalam posisi yang sama, sama-sama sedang bergerak menuju perubahan.
Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com