JANGAN SUKA MARAH-MARAH

Memarahi orang lain itu sangat gampang, siapapun bisa marah, dan marah itu adalah energi emosi terburuk yang dibiarkan hidup di dalam diri.

Biasanya, orang-orang bermental rendah diri, dan yang kurang percaya diri, akan menciptakan energi berani di dalam dirinya, untuk menjadi sangat berani buat memarah-marahi orang lain.

Hal ini disebabkan, mereka merasa sebagai orang-orang yang tertindas atau terpinggirkan, dan dengan memunculkan energi marah untuk menakut-nakuti orang lain, mereka merasa mendapatkan kekuatan dan kekuasaan atas orang lain melalui energi negatif tersebut.

Dan itulah realitas kehidupan, dimana pasti akan ada orang baik dan orang tidak baik. Oleh karena itu, tidaklah mungkin semua orang mampu menghapus dan menghilangkan emosi marah dari dirinya. Karena, buat orang-orang tertentu, emosi marah itu senjata untuk mendapatkan pengakuan dan nilai tambah kehidupan.

Tapi, buat orang-orang yang hidup melalui energi baik, marah adalah sesuatu yang sangat mengganggu kedamaian hidupnya.

Apakah Anda masih suka marah-marah?

Bila Anda masih suka marah-marah, mulai hari ini, jangan biarkan diri Anda diperbudak oleh emosi marah, jadilah lebih cerdas secara emosional untuk menghentikan emosi marah.

Mengendalikan emosi marah harus dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk menghapus energi marah dari karakter diri.

Mulailah dengan melakukan evaluasi atas penyebab atau sumber emosi marah, lalu perbaiki dan ganti sumber emosi marah dengan emosi cinta.

Emosi marah akan mengurangi rasa nyaman dan damai dalam hidup. Termasuk, mempercepat diri diserang oleh berbagai persoalan hidup, yang pada akhirnya, akan mendekatkan diri kepada sumber stres dan depresi.

Sifat dan perilaku yang suka marah-marah akan membuat hidup menjadi tidak indah dan tidak nikmat. Padahal, kita semua seharusnya mampu mencerdaskan diri kita untuk menikmati keindahan dan kenikmatan hidup secara etis.

DJAJENDRA


Posted

in

by

Tags:

Discover more from MOTIVASI DJAJENDRA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading