“Remunerasi Harus Diikuti Dengan Mencerdaskan Karyawan Melalui Etika Bisnis Dan Code Of Conduct.” – Djajendra
Kebijakan untuk memberikan remunerasi dalam jumlah besar kepada karyawan adalah hal positif. Tetapi, bila remunerasi besar tersebut diberikan dengan maksud untuk mengurangi korupsi adalah hal yang keliru.
Korupsi dan remunerasi adalah dua hal yang berbeda. Korupsi adalah masalah integritas, sedangkan remunerasi adalah masalah untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup masing-masing orang sangat berbeda, ada orang yang merasa sangat bersyukur untuk sebuah jumlah remunerasi yang diterima. Biasanya, mereka akan teguh dengan integritas dirinya untuk tumbuh secara perlahan, tetapi selamat sampai ditujuan. Mereka-mereka ini adalah pribadi yang tulus, memiliki hati nurani, jujur, menjaga kehormatan diri, dan berjalan di jalan kebenaran. Mereka tidak akan pernah mau memanfaatkan kekuasaan dan kesempatan untuk merugikan organisasi di semua aspek.
Ada juga orang-orang yang kebutuhan hidupnya dari sisi materi tidak pernah terpuaskan, diberikan sebesar berapa pun remunerasi, mereka tetap tidak pernah puas, tidak pernah bersyukur, tidak akan berhenti sebelum memanfaatkan semua kekuasaan dan fasilitas kantor untuk memperkaya diri sendiri. Mereka adalah pribadi yang bersikap egois, tidak berempati, tidak peduli, tidak pernah melayani kepentingan stakeholders dengan tulus, tidak pernah membantu memberikan pencerahan kepada stakeholder, tidak pernah mau melayani stakeholder bila tidak ada uang lebih, tidak pernah mau mengutamakan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan diri sendiri, dan tidak akan pernah mau berkorban untuk hal-hal yang lebih besar.
Pemberian remunerasi memerlukan pikiran jernih untuk menerangi setiap sisi dari sebuah proses kerja. Bila tidak ada pikiran jernih yang menerangi kebutuhan hidup seseorang, maka orang tersebut akan menjadi pribadi yang melakukan apa saja untuk mengumpulkan kekayaan materi, tanpa mempedulikan etika dan moralitas.
Dalam konteks good governance, organisasi bisnis akan memiliki beberapa perlengkapan untuk merawat integritas karyawan. Perlengkapan tersebut dalam bentuk panduan etika bisnis, code of conduct, sop, dan fakta integritas. Biasanya, semua perlengkapan tersebut diinternalisasikan sampai ke dalam hati nurani karyawan, agar karyawan memiliki empati untuk bekerja buat hal-hal yang lebih besar daripada hanya untuk kepentingan kecil buat ego dan nafsu diri sendiri.
Besarnya remunerasi karyawan untuk sebuah standar hidup yang berkualitas adalah tanggung jawab organisasi. Dan karyawan harus merasa bersyukur untuk semua kebaikan organisasi kepada kehidupan ekonomi mereka. Untuk itu, tidak boleh ada keraguan di dalam diri karyawan, untuk tidak bekerja dalam jalan terang dengan integritas yang tinggi buat menjaga kinerja dan kehormatan organisasi.
Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com