10 Perilaku Yang Berpotensi Merusak Karir Kerja Anda.

”Anda Tahu Sebuah Pekerjaan Merupakan Panggilan Jiwa Anda, Ketika Anda Menyukai Kerja Keras Dan Rutinitasnya.” – Logan Pearshall Smith

Slide1

1. Tidak Cerdas Secara Emosional.

Hanya Anda seorang yang mampu bertanggungjawab kepada masa depan karir kerja Anda. Untuk itu, Anda butuh kecerdasan emosional untuk menjadikan diri Anda sebagai pribadi yang tangguh dan kokoh dalam perjuangan meraih karir yang cemerlang. Pastikan Anda mampu memanfaatkan emosi positif dalam setiap aspek pekerjaan Anda. Termasuk, kecerdasan Anda untuk menyingkirkan semua emosi negatif dari hidup Anda secara sempurna.

2. Tidak Cerdas Secara Intelektual.

Anda wajib meningkatkan kompetensi diri Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang teruji secara baik melalui standar-standar manajemen yang andal. Pastikan Anda menjadi pribadi yang selalu mengasah intelektual diri Anda untuk menjadi kekuatan Anda dalam meraih karir yang lebih tinggi.

3. Tidak Cerdas Secara Spiritual.

Manusia itu tidak pernah sempurna dan sangat rentan terhadap tekanan hidup. Oleh karena itu, Anda wajib mendekatkan diri kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, agar setiap beban hidup yang berat dapat menjadi lebih ringan dengan restu Tuhan.

4. Tidak Mempercayai Pimpinan Dan Kolega.
Pimpinan dan kolega Anda adalah jembatan menuju karir yang lebih tinggi. Jadi, pastikan Anda bersatupadu dengan pimpinan dan kolega Anda dengan rasa peduli, perhatian, tanggung jawab, dan kasih sayang. Gunakan kecerdasan intelekual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual Anda, lalu tunjukan diri Anda sebagai pribadi baik yang mau bekerja keras untuk membantu pimpinan dan kolega.

5. Sering Telat Masuk kantor.

Kedisiplinan Anda merupakan cermin dari keperibadian Anda. Semua orang di kantor akan mengukur kualitas diri Anda dari kedisiplinan Anda terhadap semua hal-hal kecil. Misalnya saat Anda sering telat masuk kantor, orang-orang di kantor akan mencap Anda sebagai pemalas yang tidak disiplin dalam pekerjaan. Jadi, pastikan Anda menjadi pribadi yang tidak pernah telat masuk kantor, dan selalu berdisiplin dalam semua pekerjaan Anda.

6. Tidak Peduli Kepada Kenyamanan Customer.

Customer di perusahaan Anda adalah penghasil nilai tambah bisnis di perusahaan Anda. Artinya, semakin nyaman dan puas customer dengan perusahaan Anda, maka peluang Anda untuk meningkatkan karir bersama perusahaan akan semakin berprospek terang. Jadi, apa pun pekerjaan Anda dan di mana pun posisi Anda, pastikan Anda selalu menomor satukan customer dalam hal apa pun.

7. Mencari-Cari Kesalahan Orang Lain.

Saat Anda tidak mampu membuat diri Anda berguna dalam menata karir yang lebih tinggi, Anda akan terjebak pada perangkap mencari-cari kesalahan orang lain. Ingat! Mencari-cari kesalahan orang lain adalah penyakit mental yang paling berbahaya, dan hal ini akan menggiring Anda kepada kegagalan total dalam meraih karir yang lebih tinggi.

8. Sibuk Menghabiskan Waktu Dengan Masalah Pribadi.

Jangan takut dan jangan gentar! Tidak akan terjadi apapun pada diri Anda saat Anda mau menjadi pribadi baik yang tercerahkan. Jadi, apa pun masalah hidup Anda saat ini berpikirlah secara positif, bertindaklah melalui emsoi baik, dan berlindunglah kepada Tuhan melalui doa-doa Anda.

9. Tidak Pernah Belajar Dan Ikut Training.

Hanya sang pembelajar yang tahu jalan-jalan hebat untuk menuju puncak sukses karir tertinggi. Jadi, pastikan Anda adalah seorang pembelajar yang kreatif dan strategis buat masa depan karir Anda yang cemerlang. Ikuti seminar dan training yang sesuai dengan arah karir Anda.

10. Tidak Fokus Pada Tugas Dan Tanggung Jawab.

Anda harus mampu bekerja dengan fokus yang jelas terhadap pekerjaan Anda. Kerjakanlah pekerjaan yang diberikan perusahaan kepada Anda secara total dan penuh tanggung jawab. Jangan arahkan pikiran Anda dari tugas dan tanggung jawab yang ada pada Anda saat ini.

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com


Posted

in

, ,

by

Tags:

Discover more from MOTIVASI DJAJENDRA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading