Pemimpin Wajib Menata Sistem Dan Kultur

Sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada stafnya untuk bekerja efektif, efisien, produktif, dan kreatif. Tetapi sayangnya sistem dan kultur kerja organisasi mereka tidak mendukung semangat dan antusias yang ada dalam pikiran si pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh jika sistem dan kultur organisasi mendukung semua misi, visi, dan nilai yang dimiliki organisasi tersebut. Jika pemimpin hanya mengandalkan kepada semangat dan motivasi, tetapi tanpa didukung dengan sistem dan kultur organisasi yang selaras dengan semua rencana dan tujuan akhir organisasi tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi mimpi tanpa wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan cerita kegagalan.
Pemimpin yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan kultur kerja organisasi yang selaras dengan semua rencana dan arah tujuan yang ada. Sebab, dia memahami bahwa untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana, maka dia harus menyelaraskan semua misi, visi, dan nilai ke dalam sebuah tindakan yang didukung oleh sistem dan kultur yang selaras dengan semua nilai dan tujuan organisasi tersebut.
Sistem dan kultur kerja yang selaras dengan semua tujuan organisasi akan mampu menjadi kekuatan andal, yang bisa berfungsi secara efektif untuk menindaklanjuti semua mimpi organisasi menjadi realitas yang nyata. Mungkin seharusnya seorang pemimpin memperhatikan dan sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan kultur kerja yang ada sekarang, sebelum membuat rencana – rencana muluk untuk mencapai sukses bersama organisasi yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan arah organisasi, maka semua usaha dan kerja keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan.
Sebuah kepemimpinan yang digerakan tanpa sistem dan kultur kerja yang jelas adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri sendiri. Bila ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka organisasi akan bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya akan terlihat berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Semangat dan vitalitas saja belumlah cukup untuk menghasilkan sebuah kinerja maksimal, tapi untuk semua itu harus didukung dengan sistem dan kultur organisasi yang senyawa dengan misi, visi, dan nilai dari organisasi tersebut. Jangan sampai Anda membangun organisasi Anda seperti PSSI, yang semangat dan dukungan dari masyarakat sepak bola Indonesia luar biasa besar, tapi kalau bertanding dengan negara lain kalah sampai dengan angka tujuh kosong. Hal ini bisa menjadi sebuah pelajaran buat kita bahwa semangat, motivasi, dan keinginan besar saja masih belum cukup untuk sukses. Tetapi diperlukan sebuah sistem dan kultur yang berfungsi sebagai pola kerja terefektif untuk menjawab semua realitas dalam wujud tantangan yang terlihat maupun yang tidak terlihat oleh akal sehat.
Pemimpin yang pintar tidak mungkin mau bekerja dalam sistem dan kultur yang tidak jelas. Dan, buatnya hal terpenting adalah membuat semua orang hidup dalam sebuah ruang dan waktu kerja yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin tidaklah seharusnya takluk dengan ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan kultur yang sesuai dengan kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak bisa buka suara, dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan kultur yang sudah usang. Hal ini berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya kepemimpinannya dalam sistem dan kultur lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan realitas kehidupan hari ini. Contoh paling nyata dapat kita lihat di Jakarta, dimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sama – sama hidup berdampingan dalam menjalankan aktivitas sehari – hari mereka di kota yang sangat tidak tertata seperti seharusnya ini. Tetapi kedua pemerintahan ini belum memiliki sinergi, sistem, dan kultur yang sama dalam melihat realitas yang ada di Ibukota Indonesia ini. Padahal mereka hanya perlu saling bergandengan tangan untuk mengatasi semua beban Ibukota Indonesia ini secara efektif dan efisien, tetapi mungkin saja sistem dan kultur yang ada tidak selaras dengan realitas yang ada di hari ini.
Sistem dan kultur merupakan landasan terpenting dalam mewujudkan sebuah misi menjadi realitas yang bermanfaat buat keberhasilan organisasi. Kita sering terjebak kepada rutinitas yang dikendalikan oleh sistem dan kultur usang, dan akibatnya semua program dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji coba terus.
Sudah menjadi tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan kultur yang sudah tidak selaras dengan tantangan hari ini. Tetapi semua itu memerlukan kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus dari pemimpin. Tidak ada yang tidak mungkin kita kerjakan dengan sempurna, bila saja kita mau selalu bekerja dengan menata dan merawat sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pemimpin itu adalah mata hati yang harus menggunakan semua sikap positifnya untuk menciptakan segala kebaikan buat semua orang. Dan, untuk itu pemimpin harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan kultur kerja terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakan semua aspek kepentingan organisasi.

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com