Ketika seorang pemimpin kehilangan wibawa, maka semua kepercayaan dan keyakinan yang diperolehnya dari orang lain akan lenyap dan terhapus begitu saja tanpa ada lagi penghormatan dan pujian.
Kewibawaan seorang pemimpin hidup dalam roda kehidupan yang terus berputar tanpa pernah berhenti sejenak pun untuk beristirahat. Tidak pernah ada kata maaf buat kekeliruhan dan kesalahan yang di buat oleh pemimpin. Pemimpin adalah simbol sebuah mitos kehebatan, dan oleh karenanya semua pengikutnya tidak ingin pemimpinnya menjadi tidak sempurna. Setiap pengikut memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap kewibawaan pemimpinnya dalam memuaskan semua kebutuhan yang mereka harapkan dapat diberikan oleh pemimpin pujaan mereka.
Walaupun demikian, pemimpin adalah seorang anak manusia yang pasti tidak sempurna untuk memberikan semua kebutuhan dan harapan pengikutnya secara maksimal. Pemimpin hanya seorang koordinator yang memiliki kekuasaan tertinggi untuk menciptakan aturan – aturan agar dipatuhi secara baik oleh semua pengikutnya. Artinya seorang pemimpin ada karena dia mampu menyihir semua pengikutnya untuk bekerja keras dengan semangat dan motivasi yang tinggi agar semua aturan dan kebijakan yang di buat sang pemimpin dapat diterjemahkan dan dikerjakan secara optimal oleh semua pengikutnya. Pemimpin tidak pernah mampu melakukan semuanya seorang diri, dia hanya sebuah simbol dari semangat dan motivasi untuk berkarya dan bekerja demi sebuah misi. Pemimpin hanya otak dari semua tenaga dan kekuatan para pengikut yang dengan sukarela mengabdikan diri mereka untuk diperintah dan dimanfaatkan oleh sang pemimpin demi menjadikan misi mereka sukses seperti yang mereka harapkan. Pemimpin memiliki tanggung jawab yang sangat besar kepada para pengikutnya untuk menjadikan semua harapan dan misi yang sedang mereka kerjakan sebagai realitas yang menghasilkan buah manis atas semua perjuangan dan kerjakeras mereka selama ini. Sekali pemimpin mengingkari semua harapan dan mimpi – mimpi para pengikutnya, maka semua wibawa yang dimilikinya akan lenyap bersama rasa kecewa dan marah dari para pengikutnya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, wibawa bermakna pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik. Saya sendiri lebih suka menterjemahkan makna wibawa secara bebas, yaitu wibawa berarti karakter seseorang yang menggambarkan nilai karismatik diri yang mampu menyihirkan aura nilai – nilai kebaikan kepada orang lain, yang mengakibatkan orang – orang lain tersebut menjadi patuh untuk mengikuti semua ucapan dan perintah sang pemilik wibawa tersebut. Dan Anda sendiri pun boleh menterjemahkan makna wibawa menurut versi Anda, agar kita semua tidak selalu berpikir dalam batas kotak sempit.
Sejarah telah mencatat dari sekian milyar orang, ada segelintir pemimpin yang berhasil mencuri hati sejarah, yang membuat mereka tetap eksis dalam segala jaman kehidupan umat manusia. Walaupun kita tahu bahwa mereka adalah para pemimpin produk masa lalu. Tetapi roh dan nilai – nilai kehidupan mereka tetap eksis dan hidup dalam penghargaan tertinggi masa kini. Pemimpin tetap abadi oleh nilai – nilai kehidupan kepemimpinan mereka, dan banyak di antara mereka telah dijadikan mitos dan simbol kehebatan kepemimpinan. Walaupun sebagian dari pada mereka mungkin pernah hidup ribuan tahun lalu, tetapi oleh kekuatan pena sejarah, mereka tetap abadi di hati manusia hari ini dan hari esok. Kewibawaan mereka tetap terjaga abadi, walaupun mereka sudah tidak secara langsung mengeluarkan perintah untuk dipatuhi. Tetapi mereka telah menjadi inspirasi dan cermin tempat kita semua berkacadiri.
Ambisi setiap orang untuk menjadi pemimpin hebat, seringkali malah menyesatkan mereka ke dalam perilaku sempit dan semu. Banyak sekali para pemimpin bersikap menjaga wibawa agar dia disegani dan dihormati oleh para pengikutnya. Jas, dasi, baju bermerek mahal, ruang kerja sangat besar, mobil mewah, sekretaris lebih dari tiga orang, pengawal pribadi, dan sederet asessoris lainnya telah dijadikan sebagai alat untuk menjaga wibawa kepemimpinan mereka. Padahal kewibawaan lahir dari karakter yang melayani semua orang lain secara jujur dan tulus dalam sebuah integritas dan kredibilitas yang tinggi.
Saya ambil contoh seorang pemimpin bernama Muhammad Yunus sang pemenang Nobel yang saya kagumi bersama Grameen Banknya telah membuat dirinya yang tidak dibungkus oleh kemewahan mendapatkan penghormatan dan penghargaan dari seluruh pelosok dunia untuk seribu kebaikannya atas integritasnya dalam mengentaskan kemiskinan. Muhammad Yunus adalah simbol pemimpin yang tetap berwibawa dalam kehidupan kesederhanaannya.
Dalam dunia korporasi banyak sekali peristiwa roda kepemimpinan yang selalu menyisahkan seribu satu cerita. Ketika seorang pemimpin sedang berkuasa, maka antrian dari staf dan tamu yang menunggu biasanya sangat panjang. Tetapi ketika sang pemimpin kehilangan jabatan dan kekuasaan, lalat pun enggan mampir ke ruang kerjanya. Cerita para pemimpin dalam dunia korporasi atau dunia bisnis adalah kisah – kisah yang tidak terungkap oleh sejarah, padahal disitulah kita bisa belajar tentang pahit getir, dan manis indahnya cerita perjalanan para pemimpin bersama roda kehidupan kepemimpinan yang sering sekali secara sadis dan tegah menggilas nasib mereka sebagai pemimpin.
Wibawa seorang pemimpin yang dibungkus dengan berbagai asessoris dan atribut yang menciptakan jarak antara dirinya dan yang dipimpinnya, apabila terjadi sesuatu, hanya dalam hitungan detik semua wibawanya bisa hilang oleh rasa tidak percaya dan tidak patuh dari para pengikutnya. Sebab selama ini wibawa sang pemimpin tersebut dibungkus oleh rasa takut dan terpaksa untuk mengikuti semua perintahnya, dan bukan karena rasa hormat atau pengabdian tulus dari pengikutnya yang menyerahkan diri mereka secara ikhlas dan tulus untuk diperintah oleh pemimpinnya.
Wibawa adalah tentang bagaimana seorang pemimpin mampu melayani semua pengikutnya dengan cerdas, tulus, ikhlas, bermanfaat, dan tanpa pernah mengingkari sedikitpun dari semua komitmen dan janji – janji yang telah terucap dari mulutnya. Jangan pernah menjaga wibawa dengan atribut dan asessoris, tetapi jagalah wibawamu dengan mengerjakan semua komitmen dan rencana secara utuh dan penuh dengan semua nilai – nilai kebaikan yang tidak pernah diperdebatkan akan manfaatnya untuk semua orang.