MENJAGA HARAPAN

“Jika antusiasme, keberanian, dan semangat Anda sudah berubah menjadi ketakutan; maka hidupkan harapan dan jaga harapan jangan sampai memudar.”~Djajendra

Harapan adalah kekuatan yang harus kita jaga dan rawat dalam kondisi sesulit apa pun. Ketika hidup kita sedang berada di ruang yang sangat gelap, tidak ada satu titik cahaya pun, tidak ada satu titik jalan keluar, pikiran kita pun sudah tertutup dalam ruang gelap yang tidak tahu kapan semua itu akan berakhir; maka, bernapaslah dan kuatkan harapan terhadap apa pun. Bernapaslah dalam harapan dan imajinasi bahwa segala kemudahan pasti datang. Bernapaslah dalam harapan dan imajinasi bahwa hal-hal terbaik sudah ada di dalam kuasa kita. Bernapaslah dalam harapan dan imajinasi bahwa kita sedang bergerak ke arah kehidupan yang lebih baik.

Ketika Anda sudah tidak mampu lagi menjaga semangat, merasa bosan dan lelah, merasa lebih baik mati, merasa tidak mampu lagi melakukan apa pun, merasa tidak ada yang peduli, merasa tidak mungkin lolos dari badai krisis ini, merasa semua cara dan akal sudah tidak berfungsi; maka, tariklah napas dalam-dalam, minta ampun sama Tuhan, bersyukur dengan apa yang ada sekarang, dan segera miliki harapan. Jangan membuat asumsi apa-apa dengan harapan Anda. Jangan berpikir macam-macam dengan harapan Anda. Jangan gunakan logika dan akal sehat terhadap harapan. Cukup hidupkan harapan dan percayalah bahwa hidup Anda pasti lebih baik dari sebelumnya. Percayalah bahwa Tuhan pasti membantu dan menolong hidup Anda. Percayalah bahwa dalam diri Anda ada energi kuasa untuk mengatasi semua masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh kemampuan Anda.

Walaupun perasaan dan pikiran kita sedang mengalami realitas kehidupan seperti dalam neraka, jangan melemahkan diri dalam energi negatif, segera kuatkan diri dan tetaplah dengan sekuat tenaga melewati neraka kesulitan ini. Ingat, semua yang sedang terjadi ini hanya bersifat sementara, hadapi, nikmati, dan bersyukurlah dengan semua pengalaman yang sesungguhnya sedang membangun kebijaksanaan di dalam diri kita. Energi harapan harus terus-menerus menyala di dalam jiwa, pikiran, emosi, dan tubuh kita. Kita adalah pemenang yang harus mampu merasakan keindahan, kedamaian, kegembiraan, kemakmuran, dan kesehatan di sepanjang hari. Rasakan setiap detik semua yang harus dirasakan oleh para pemenang. Jangan kalah di dalam kesulitan, tetaplah jadi pemenang di dalam kesulitan.

Pasti tidak mudah untuk menikmati rasa tidak nyaman dan rasa sulit dalam rasa syukur, sama seperti orang yang tidak suka dengan makanan atau minuman yang sangat pahit, tetapi kalau sudah memiliki niat yang kuat untuk menikmatinya dengan ikhlas, maka pasti mampu menikmatinya. Jika antusiasme, keberanian, dan semangat Anda sudah berubah menjadi ketakutan; maka hidupkan harapan dan jaga harapan jangan sampai memudar. Harapan memiliki energi untuk membangkitkan semangat, antusiasme, keberanian, kepercayaan diri, rasa syukur, kegembiraan, dan semua energi positif yang lainnya. Harapan tidak boleh mati. Harapan hidup kita itu seperti jantung di dalam tubuh, tidak boleh berhenti satu detik pun. Jadi, selama harapan masih menyala dengan baik, maka kita mampu menjadi kuat dan menemukan cahaya untuk keluar dari kegelapan hidup.

Kuatkan keyakinan dan iman di dalam harapan bahwa Tuhan pasti membantu kita. Jika iman kita begitu kuat di dalam harapan yang sangat kita yakini, maka segala keajaiban akan terjadi di dalam hidup kita. Badai krisis boleh menghancurkan segalanya dengan caranya, tetapi harapan kita di dalam iman yang kuat tidak akan mampu dihancurkan oleh badai seganas apa pun. Jaga harapan dengan sebaik-baiknya agar hidup kita segera mendapatkan energi kemakmuran, kesejahteraan, keberanian, kegembiraan, kedamaian, antusiasme, dan kehidupan yang lebih indah. Di dalam diri kita sudah kita miliki semua yang kita butuhkan untuk hidup. Jadi, bernapaslah dengan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Jangan mengeluh, jangan sedih, jangan takut, yang terjadi biarlah terjadi. Terimalah segalanya dengan ikhlas dan jangan pernah kehilangan harapan satu detik pun.

DJAJENDRA