“Integritas memiliki makna yang sangat holistik untuk membuat sikap dan perilaku seseorang menjadi terpercaya.”~Djajendra
Ketika raksasa bisnis Enron jatuh, banyak orang mengatakan bahwa kejatuhan Enron disebabkan mereka tidak memiliki integritas. Perilaku kerja yang tidak taat aturan dan etika menjadikan Enron sebagai korban.
Apa itu integritas? Menjalankan usaha yang baik memerlukan ketaatan dan kepatuhan pada aturan, etika, SOP, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab. Kejujuran sikap, kejujuran hati, kejujuran perilaku, kejujuran pikiran, kejujuran niat, kejujuran emosi, dan kejujuran tindakan merupakan satu kesatuan yang harus melebur dalam etos kerja setiap individu. Ucapan, perbuatan, dan pikiran haruslah sama walau dilihat atau tidak dilihat oleh siapapun. Jadi, integritas adalah sebuah kata atau nilai yang mendeskripsikan sebuah realitas perilaku yang bersumber dari kejujuran, tanggung jawab, kemampuan, kualitas, dan niat suci. Intinya, integritas itu memiliki makna yang sangat holistik untuk membuat sikap dan perilaku seseorang menjadi terpercaya.
Untuk menjalankan usaha berlandaskan integritas memerlukan kesadaran dan niat yang suci. Biasanya, perusahaan melengkapi tata kelola terbaiknya dengan berbagai pedoman dan aturan untuk mengikat dan mengawasi perilaku kerja setiap orang. Selanjutnya, dibangun sistem pengawasan dan sistem untuk peningkatan kualitas kepribadian secara terus-menerus. Intinya, setiap karyawan dan pimpinan wajib memahami garis terang yang membedakan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh integritas.
Perusahaan yang menjalankan bisnis dengan budaya integritas memperoleh banyak manfaat untuk menjaga pertumbuhan dan pencapaian kinerja terbaik. Di samping itu, perusahaan mampu meningkatkan reputasi dan kredibilitas di persepsi stakeholders, sehingga menjadi sangat dipercaya dan diandalkan oleh stakeholders. Kondisi ini memudahkan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya terbaik dalam menumbuhkan dan mengembangkan usaha.
Budaya integritas dalam bisnis secara otomatis memperkuat manajemen resiko dan integrasi etos kerja terbaik ke dalam perilaku kerja karyawan. Hal ini akan mendorong setiap insan perusahaan untuk membangun bisnis dengan integritas, dan berkomitmen untuk melihat visi perusahaan melalui integritas. Intinya, setiap insan perusahaan akan bekerja dengan niat dan fokus untuk menjaga pertumbuhan dengan perilaku kerja berlandaskan integritas.
Integritas dalam bisnis menjadi kekuatan untuk memperkuat modal usaha; memperkuat tim kerja yang efektif dan produktif; meningkatkan keuntungan usaha; meningkatkan pertumbuhan; meningkatkan fokus sesuai keahlian masing-masing fungsi dan peran; menguatkan daya tahan dalam menghadapi tantangan; mendorong masa depan dengan pertumbuhan dan kinerja; serta membangun kepercayaan diri setiap orang untuk melihat visi dengan optimis.
Ketika integritas sudah menjadi perilaku kerja, maka setiap orang di tempat kerja sudah mampu menyempitkan fokus mereka ke daerah-daerah kunci di mana mereka bekerja dengan unik untuk bisa memberikan nilai tertinggi kepada perusahaan dan pelanggan.
Perilaku integritas secara langsung memperkuat implementasi etika dan etiket di tempat kerja. Hal ini, akan menciptakan budaya kerja yang secara fundamental mempromosikan prinsip-prinsip untuk secara terus-menerus memperbaiki dan meningkatkan semua aspek di lingkungan tempat kerja. Kejujuran dan tanggung jawab menjadi fondasi untuk memotivasi orang-orang berbakat dengan landasan etika.
Budaya integritas di tempat kerja menyatukan semua fungsi dan peran melalui kemampuan komunikasi positif. Intinya, setiap orang memiliki kesadaran dan niat suci untuk kolaboratif dan melayani satu sama lain. Semua orang merasa bertanggung jawab dan bekerja dari diri sejati yang paling jujur, untuk memenuhi harapan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Inovasi yang terus-menerus akan menjadi budaya untuk menjawab tantangan bisnis di masa depan. Setiap orang secara sadar dengan intuisi yang tajam mampu menjaga komitmen untuk praktik bisnis yang etis.
Budaya integritas memunculkan mindset bahwa perusahaan adalah manusia, dan bisnis adalah manusia. Kesadaran bahwa perilaku dan sikap manusialah yang menentukan kemajuan dari usaha tersebut. Oleh karena itu, setiap orang di tempat kerja wajib membangun standar kerja yang lebih tinggi, kolaborasi yang lebih solid di internal organisasi, dan komunikasi yang lebih menyatukan perbedaan. Intinya, perilaku integritas membuat semua orang bangkit dan sadar untuk mengambil tanggung jawab dari hati yang paling tulus dan ikhlas agar dapat bekerja untuk pertumbuhan, bekerja membangun kinerja, menguatkan kekompakan dan sinergi lintas fungsi.
Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com