“Budaya kerja yang buruk seperti kapal yang retak, sehingga mudah tenggelam. Budaya kerja yang baik seperti kapal yang kuat menahan badai seganas apapun.”~Djajendra
Budaya kerja yang kuat membuat perusahaan lebih tangkas dan lebih berdaya saing tinggi. Dunia kerja adalah dunia yang sangat dinamis, perubahan yang tak terduga selalu harus dihadapi. Kompetisi yang keras dalam dunia yang serba cepat membuat setiap karyawan wajib memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan, tidak ada waktu untuk tidak produktif. Semua orang di dalam perusahaan wajib memiliki kesadaran untuk mengembangkan diri agar tidak tertinggal oleh perubahan.
Budaya kerja yang baik mampu melancarkan bisnis dan menguatkan budaya organisasi. Budaya kerja yang baik membuat karyawan mampu memanfaatkan sistem, teknologi, dan strategi untuk mencapai kinerja bisnis terbaik. Budaya kerja yang baik membangun kebiasaan positif untuk melindungi semua aset perusahaan dengan tanggung jawab dan integritas. Budaya kerja yang baik menguatkan daya tahan perusahaan untuk menghadapi bisnis yang dinamis. Budaya kerja yang baik meningkatkan semangat, optimisme, pola pikir positif, dan kreativitas di dalam rutinitas kerja sehari-hari.
Ketika perusahaan tidak mampu meningkatkan budaya kerja karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan, maka perusahaan pasti kalah bersaing di dalam kompetisi bisnis. Keunggulan budaya kerja sangatlah menentukan kemenangan dalam bisnis. Ciri-ciri budaya kerja yang unggul adalah karyawan bekerja dengan mental pemenang; bekerja dengan etos dan integritas yang tinggi; bekerja dengan etika dan moralitas yang tinggi; bekerja untuk misi, tujuan, dan visi perusahaan; bekerja dengan hati dan tanggung jawab; bekerja dengan empati untuk keharmonisan lingkungan kerja; serta bekerja dengan kualitas dan kompetensi terbaik.
Sangat mudah untuk membangun sistem, teknologi, prosedur, dan tata kelola yang terbaik di semua bagian organisasi perusahaan. Tetapi, ketahanan bisnis sangat tergantung dari budaya kerja dan mental pemenang karyawan. Untuk membangun budaya kerja dan mental pemenang membutuhkan waktu, dan hal ini tidak sederhana. Diperlukan sebuah proses panjang untuk mengubah pola pikir dan persepsi karyawan dalam memahami realitas yang dihadapi perusahaan. Biasanya, diperlukan kesadaran yang luar biasa dari masing-masing individu karyawan untuk menumbuhkan kepribadian yang sesuai dengan kehendak budaya kerja.
Dunia bisnis dan dunia kerja adalah dunia yang tak terduga, apapun bisa terjadi. Sukses dan gagal selalu beriringan menuju visi. Tidak ada yang pasti, sehingga tak seorang pun yang boleh santai di zona nyaman kerja. Setiap karyawan dan pimpinan harus terbiasa dan terlatih untuk menghadapi tantangan baru. Mental pemenang dan emosi yang cerdas harus selalu disiapkan untuk menghadapi hal-hal terburuk, sehingga selalu mampu bekerja di segala situasi dan keadaan untuk mencapai yang terbaik.
Mengubah pola pikir karyawan untuk memperkuat budaya kerja. Karyawan harus dibangkitkan untuk memiliki kemampuan dan kepribadian yang tangguh dalam menghadapi perubahan. Tidak peduli sesulit apapun realitas yang dihadapi, setiap karyawan harus tetap gembira dan berenergi positif untuk mengatasi kesulitan. Dalam hal ini, peran kepemimpinan dan manajemen menjadi penting untuk membimbing dan memotivasi pola pikir positif karyawan. Jadi, saat masa-masa sulit mengganggu bisnis; maka, setiap karyawan harus tampil lebih tangguh, lebih gesit, lebih percaya diri, lebih ikhlas, lebih disiplin, lebih bekerja keras, dan lebih yakin untuk mencapai keberhasilan. Tidak boleh seorang pun yang mengkontribusikan energi pesimis ke dalam lingkungan kerja, setiap orang harus fokus dan disiplin untuk mengerjakan bagiannya masing-masing dengan mental pemenang.
Hanya orang-orang yang mudah beradaptasi yang bisa berlari kencang untuk menyatu dengan perkembangan baru. Bila tidak mampu beradaptasi dengan cepat, maka jangan berharap bisa memenangkan kompetisi bisnis. Jadi, orang-orang yang ngotot bekerja di zona nyaman dan marah kalau diajak bekerja di luar zona nyaman, adalah orang-orang yang sedang mempersiapkan perusahaan untuk gagal.
Perusahaan tidak mungkin tumbuh dan sukses di tangan orang-orang yang cinta zona nyaman. Membiarkan operasional perusahaan di tangan orang-orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan, akan menjadikan budaya kerja lemah dan rapuh. Hal ini, akan menghadirkan resiko yang sangat besar, sehingga perusahaan sulit menghadapi realitas bisnis di masa depan.
Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com