“Budaya perusahaan yang kuat adalah kendaraan pemimpin untuk menghasilkan prestasi besar.”~Djajendra
Budaya organisasi yang kuat mampu menghasilkan etos kerja, perilaku, sikap, karakter dan kebiasaan kerja yang produktif. Budaya yang kuat mampu mendorong karyawan untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, kolaboratif, solid, dan fokus pada kinerja tertinggi. Pemimpin menjadi sangat beruntung, dan karirnya semakin cemerlang saat dia mampu menciptakan budaya kuat. Budaya perusahaan yang kuat menempatkan karyawan dalam tindakan produktif. Pemimpin cukup melemparkan kata-kata motivasi di sekitarnya, dan semua karyawan dalam budaya kuat secara otomatis terdorong untuk berkarya dan berkinerja dengan cara-cara luar biasa produktif. Dalam budaya kuat, karyawan bekerja untuk menang, untuk sukses bersama kinerja terbaik. Karyawan hadir ke kantor untuk sukses, untuk memenangkan setiap momen dengan penuh kualitas terbaik.
Rutinitas kerja yang produktif, bahagia, senang, efektif, efisien, dan kaya kinerja dihasilkan dari etos kerja karyawan-karyawan unggul. Karyawan-karyawan unggul dihasilkan dari keandalannya untuk menampilkan akuntabilitas pribadi yang tinggi. Akuntabilitas pribadi yang tinggi merupakan fondasi untuk lingkungan kerja yang bahagia, menyenangkan, produktif dan berkinerja hebat. Dan, semua ini hanya bisa didapatkan, bila budaya perusahaan terus-menerus dikuatkan dan diunggulkan oleh setiap insan perusahaan.
Pemimpin yang hebat selalu sadar untuk mengembangkan budaya kuat di perusahaannya. Dia tahu bahwa budaya kuat mampu menciptakan sikap dan perilaku kerja yang sangat kolaboratif, inovatif, kreatif, umpan balik yang positif, akuntabilitas yang tinggi, percaya diri, saling percaya, dan loyalitas yang tak diragukan. Budaya kuat memungkinkan setiap karyawan bersinar melalui etos kerja yang profesional dan bekerja dari hati nurani. Budaya kuat menjadikan perusahaan sebagai tempat yang produktif dan kaya kinerja. Karyawan selalu terdorong untuk menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya dengan kualitas terbaik.
Pemimpin terbaik selalu sadar bahwa untuk menciptakan budaya perusahaan yang kuat membutuhkan upaya terus-menerus di sepanjang jaman. Tidak mungkin bisa menciptakan budaya kuat secara instan dalam semalam. Membutuhkan proses panjang untuk membentuk sikap, perilaku, dan karakter kerja yang selaras dengan nilai-nilai dan visi perusahaan. Diperlukan kecerdasan kepemimpinan yang mampu mengikuti maunya karyawan sambil memberdayakan karyawan ke arah budaya kuat. Bila kepemimpinan perusahaan sudah sadar dan mengerti tentang pola pikir dan realitas karyawannya, maka menjadi lebih mudah untuk melibatkan dan memberdayakan karyawan di sepanjang proses pembentukan budaya kuat. Pemimpin yang kuat selalu memiliki strategi dan taktik agar bisa mengikuti maunya karyawan, bukan memaksakan maunya dia sebagai pemimpin kepada karyawan. Intinya, saat pemimpin bisa mengikuti maunya karyawan, maka dititik tersebut dia mampu mengkoordinasikan karyawan dan meningkatkan semangat mereka untuk sebuah organisasi yang lebih kuat dan lebih solid dalam mencapai kinerja.
Tidaklah mungkin bisa menciptakan budaya perusahaan kuat tanpa keterlibatan karyawan secara total. Karyawan yang unggul adalah orang-orang dengan kompetensi, kualitas, pengetahuan, pengalaman, dan kesadaran yang mudah dilibatkan dalam meningkatkan kekuatan budaya perusahaan. Pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan dan terus-menerus merupakan salah satu syarat mutlak, untuk memotivasi kesadaran karyawanan agar bisa terlibat dalam pembentukan budaya kuat. Intinya, budaya perusahaan yang kuat harus tumbuh dan berkembang dari akar rumput organisasi. Untuk itu, diperlukan dukungan dan dorongan dari kepemimpinan dalam penguatan di semua bidang kehidupan kerja karyawan.
Selain dukungan penuh dari fungsi kepemimpinan, diperlukan juga dukungan penuh dari fungsi manajemen. Walaupun manajemen dan kepemimpinan mungkin diperankan oleh orang-orang yang sama, tetapi mereka harus bisa memisahkan apa itu fungsi manajemen dan apa itu fungsi kepemimpinan. Kedua fungsi ini berbeda, dan perbedaan ini harus dapat diperankan secara sempurna agar karyawan mendapatkan kekuatan, untuk mengembangkan budaya perusahaan yang lebih kuat.
Pemimpin yang hebat selalu sadar bahwa mayoritas diperusahaan bukan kepemimpinan, tetapi karyawan. Karyawanlah yang menentukan kualitas budaya. Karyawanlah yang menghidupkan dan menguatkan budaya perusahaan dengan energi positif mereka. Dalam hal ini, pemimpin harus memiliki jiwa besar dan empati untuk mendengarkan suara karyawan. Pemimpin yang andal selalu sadar untuk mendapatkan umpan balik dari karyawannya. Pemimpin yang andal selalu sadar bahwa akumulasi dari sikap, perilaku, karakter, etos, kepribadian, dan kompetensi karyawanlah yang membentuk budaya kuat perusahaan. Oleh karena itu, dia sangat cepat bereaksi terhadap isu-isu karyawan. Dia sangat peduli menjaga suasana hati dan semangat kerja karyawan. Pemimpin yang andal selalu menjadikan karyawan sebagai anak-anak kandungnya, serta selalu ada untuk mendengarkan dan membantu mereka agar tetap kuat dan andal dalam proses kerja.
Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com