ORANG-ORANG CERDAS YANG PROFESIONAL SALING MERUSAK DIRI SENDIRI

“Ketika jiwa lemah dan tidak bisa berurusan dengan perilaku buruk diri sendiri, maka emosional buruk akan mendorong diri untuk lebih menguatkan konflik, dan memusnahkan semua jalan untuk menemukan solusi.”~Djajendra

Konflik adalah sesuatu yang normal dan wajar. Tetapi,  banyak juga orang-orang cerdas dan profesional terjebak dalam konflik, tidak mampu menemukan jalan keluar, sehingga tanpa sadar mereka menghancurkan dan merusak kehebatan dirinya.

Sesungguhnya konflik tidak perlu ditakuti. Konflik yang dikenali melalui kecerdasan sosial dan strategi yang hebat, akan membawa kebaikan. Sebaliknya, konflik yang dikenali dengan ego dan marah, akan mendekatkan Anda pada kejatuhan.

Coba saja saksikan dilayar TV atau baca komentar-komentar pemicu konflik dari orang-orang cerdas dan profesional. Mereka mungkin tidak sadar atau pikirannya belum terbuka, sehingga bahasa dan kata-katanya mengundang semakin banyak musuh. Kata-kata dan ucapan yang tidak cerdas sosial, bukan saja meningkatkan tensi konflik, tetapi juga merusak diri sendiri.

Pintar, cerdas, profesional, pendidikan tinggi, jabatan tinggi, harusnya menjadi kekuatan untuk meningkatkan reputasi dan kredibilitas diri. Kejujuran dan integritas adalah jalan untuk meningkatkan kemampuan diri dalam menemukan solusi cepat di setiap titik konflik. Keras kepala dan mau menang sendiri adalah jalan menuju kekalahan. Tidak akan ada kemenangan untuk orang-orang yang sulit menciptakan damai di atas resolusi konflik.

Integritas pribadi tidak akan mentolerir perilaku manipulatif. Integritas mampu melayani semua orang dengan empati dan toleransi. Integritas membangun jiwa besar, untuk menyelesaikan konflik dengan bijak dan saling menguntungkan.

Kepintaran tanpa integritas akan menghasilkan daya merusak. Profesionalisme tanpa integritas akan merusak reputasi dan kredibilitas, sehingga menjadi sulit dipercaya lagi. Perilaku dan sikap positif selalu menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, produktif, dan mudah menuntaskan konflik.

Sifat dan perilaku negatif akan menumbuhkan kebencian dan merusak semua energi baik. Hal ini menyebabkan pertikaian di dalam organisasi, tidak akan tuntas, dan menyebabkan konflik semakin berdaya merusak.

Sifat dan perilaku yang ngotot menentang posisi lawan, kompetisi yang tegang, perebuatan kekuasaan, kesombongan dan ego mau menang sendiri, dan merasa yang paling benar; merupakan kekuatan buruk yang tidak akan menemukan solusi untuk kebaikan bersama.

Komunikasi yang baik, pikiran baik, niat baik, kata-kata yang baik, dan pengendalian emosional yang baik, akan mengendalikan konflik dan mendamaikan semua kepentingan. Bila komunikasi buruk dan semua orang tidak mampu menahan diri dan emosi, maka konflik akan semakin meningkat dan merusak.

Ketika Anda semakin cerdas sosial, Anda akan semakin mampu menemukan cara untuk mengecilkan konflik dan menghadirkan damai.  Anda yang cerdas sosial sangat mudah untuk menghidupkan berbagai strategi penyatu; sangat mudah menciptakan ruang untuk kompromi; penuh empati dan toleransi untuk memberikan pengampunan dan merangkul di dalam kesatuan; sangat cerdas untuk menemukan kesamaan dan menyatukan persepsi; sangat ikhlas untuk menjadi pendengar yang aktif, dan memungkinkan hubungan yang lebih baik;  sangat tulus dan ikhlas untuk memberikan pelayanan dengan rendah hati, dan melampaui kepentingan diri sendiri; serta sangat mudah membangun hubungan baik, dan menyelesaikan semua masalah dari akar atau pemicu konflik.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com

Discover more from MOTIVASI DJAJENDRA

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading