BUDAYA PERUSAHAAN MENGHASILKAN PERILAKU KERJA

“Sifat budaya itu dibentuk atau membentuk dirinya sendiri. Perusahaan yang andal tidak akan membiarkan budaya mengatur dirinya sendiri.”~Djajendra

Budaya perusahaan itu hidup, tumbuh, dinamis, dan berkembang oleh tanggung jawab. Membangun budaya perusahaan merupakan tugas tanpa batas waktu. Setiap hari, di sepanjang kehidupan perusahaan, setiap insan perusahaan wajib bekerja dengan sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai budaya kerja. Hanya nilai-nilai budaya kerja yang dapat menyatukan atau mengikat kebersamaan setiap orang di dalam kolaborasi kerja organisasi.

Sifat budaya perusahaan itu dinamis. Sama seperti sifat bisnis yang sangat dinamis. Kedinamisan itu terjadi karena sikap dan perilaku kerja yang harus menyesuaikan dengan realitas, situasi, kondisi, dan kepentingan. Budaya sangat dipengaruhi oleh perkembangan pemikiran, emosi, analisis, dan tanggung jawab.

Setiap perusahaan wajib memiliki core values (nilai-nilai inti budaya perusahaan) sebagai alat untuk mengembangkan energi positif budaya perusahaan. Nilai-nilai inti haruslah dipilih sesuai dengan jati diri perusahaan. Nilai-nilai inti haruslah dikonversi menjadi perilaku kerja yang konsisten. Nilai-nilai inti merupakan alat untuk menciptakan cara bersikap dan cara berperilaku di tempat kerja. Nilai-nilai inti budaya perusahaan haruslah sejalan dengan visi perusahaan. Nilai-nilai inti budaya perusahaan haruslah menjadi energi, yang mengalir di setiap fungsi dan peran di dalam organisasi. Nilai-nilai budaya perusahaan haruslah menjadi energi, yang mempengaruhi operasional sehari-hari di tempat kerja.

Sifat budaya itu dibentuk atau membentuk dirinya sendiri. Perusahaan yang andal tidak akan membiarkan budaya mengatur dirinya sendiri. Mereka akan membangun dan mengembangkan sebuah budaya, yang cocok atau sesuai dengan visi dan kepentingan. Dan, mereka akan mengembangkan budaya perusahaan dari waktu ke waktu sesuai realitas di lapangan.

Budaya perusahaan dibentuk dan dikembangkan agar setiap insan perusahaan dapat bertanggung jawab, untuk meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan. Bila budaya perusahaan tidak dibentuk berdasarkan kebutuhan dan pengalaman, maka perusahaan seolah-olah membiarkan realitas kehidupan kerja membentuk budayanya sendiri, sehingga berpotensi bertentangan dengan visi perusahaan.

Hasil akhir dari budaya perusahaan adalah sikap dan perilaku kerja, yang hebat menjalankan misi dan bergerak mewujudkan visi. Merawat dan memelihara budaya perusahaan, akan menguatkan perilaku dan sikap positif individu, termasuk memenuhi kebutuhan bisnis dan pelayanan.

Budaya perusahaan yang kuat akan menciptakan lingkungan kerja, yang mendorong dan menyatukan orang-orang untuk bekerja dan berproses secara konsisten dengan misi dan visi perusahaan.

Perilaku yang tidak disiplin dan rendah kadar etikanya sangatlah tidak baik untuk pengembangan budaya. Bila perusahaan membiarkan perilaku dan sikap dari karyawan dan pimpinan tanpa nilai-nilai inti yang konsisten, maka budaya perusahaan akan muncul secara otomatis, dan nantinya tidak mudah dikendalikan atau diatur kembali.

Kebiasaan dan rutinitas kerja yang bila tidak dikelola dengan profesional, akan memfasilitasi munculnya budaya kerja beretos rendah. Sikap, perilaku, dan kebiasaan tanpa aturan akan menciptakan budaya perusahaan yang lemah. Budaya perusahaan yang kuat dan efektif akan meningkatkan reputasi dan kredibilitas bisnis. Budaya perusahaan yang kuat lahir dari sikap dan perilaku yang taat pada komitmen; sikap dan perilaku yang bekerja dan menjalankan tata kelola secara profesional; sikap dan perilaku yang mematuhi etika perusahaan dengan konsisten; sikap dan perilaku yang transparan dan selalu mempertanggung jawabkan.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com