WHISTLEBLOWER MEMPERKUAT MANAJEMEN PENGAWASAN DAN MELINDUNGI INTEGRITAS ORGANISASI

WHISTLEBLOWER MEMPERKUAT MANAJEMEN PENGAWASAN DAN MELINDUNGI INTEGRITAS ORGANISASI

“Keberadaan whistleblower merupakan rahasia perusahaan; whistleblower seperti agen rahasia yang bekerja tanpa memperlihatkan keberadaannya; whistleblower adalah senjata rahasia perusahaan dibidang pengawasan, dan berperan melaporkan berbagai perbuatan tidak etis atau kecurangan.”~Djajendra

Whistleblower adalah sebutan untuk orang-orang yang mengungkapkan kejahatan dan perbuatan rahasia (persekongkolan) yang merugikan organisasi, perusahaan, instansi, negara, atau yang lainnya. Dalam kehidupan korporasi yang sehat peran whistleblower sangat diperlukan. Apalagi bila perusahaan berkomitmen untuk menjalankan tata kelola yang bersih; berkomitmen untuk menjalankan etika bisnis dengan jujur, maka kehadiran whistleblower menjadi keharusan agar manajemen pengawasan dapat dijalankan dengan baik.

Ketika good governance dan etika bisnis “kebaikan” ingin ditegakkan dengan penuh tanggung jawab, maka whistleblower dapat dijadikan sebagai kekuatan yang melengkapi ketangguhan manajemen pengawasan. Organisasi yang berniat dan berkomitmen sepenuh hati, untuk memberantas korupsi dan tindak pidana, sangat membutuhkan fungsi whistleblowing. Sistem whistleblowing di tempat kerja mampu mengungkapkan kesalahan dan kerusakan tata kelola, serta mampu mencegah perbuatan tidak bertanggung jawab dari orang-orang, yang suka mengabaikan tanggung jawab dan kejujuran demi kepentingan atau keuntungan pribadi.

Di dalam perusahaan yang berperilaku etis, biasanya whistleblower diberikan peran penting. Dalam hal ini, whistleblower diberikan tugas untuk mengungkapkan pelanggaran kode etik perusahaan, korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan kesalahan yang merugikan perusahaan. Whistleblower dilindungi dengan sistem, prosedur, dan budaya kerja, sehingga keberadaan fisik whistleblower tidak diketahui oleh siapapun di tempat kerja. Keberadaan whistleblower merupakan rahasia perusahaan; whistleblower seperti agen rahasia yang bekerja tanpa memperlihatkan keberadaannya; whistleblower adalah senjata rahasia perusahaan dibidang pengawasan, dan berperan melaporkan berbagai perbuatan tidak etis atau kecurangan.

Pekerjaan sebagai whistleblower tidaklah mudah, dan wajib dilindungi dengan penuh tanggung jawab. Bila identitas whistleblower diketahui oleh yang berbuat salah, maka keamanan whistleblower menjadi terancam. Biasanya, orang-orang yang terbiasa berbuat tidak baik, tidak akan segan untuk berbuat lebih tidak baik lagi dalam upaya menutupi perbuatan tidak etis sebelumnya. Jadi, bila perusahaan ingin menggunakan whistleblower untuk penguatan manajemen pengawasan, maka pekerjakanlah peran dan fungsi whistleblower ini secara underground atau di bawah tanah, supaya keberadaannya tidak terlihat atau tidak terlacak oleh siapapun.

Di mana ada uang, di mana ada kekuasaan, di mana ada wewenang, di mana ada proyek, maka di situ beragam kepentingan pasti hadir. Beragam kepentingan ini hadir bersama energi baik dan energi tidak baik. Energi baik bekerja dengan integritas dan tata kelola yang etis, sedangkan energi tidak baik bekerja dengan niat, untuk mengambil keuntungan pribadi dan merugikan kepentingan yang lebih besar. Dan di sinilah, peran whistleblower menjadi sangat penting agar kolusi dan korupsi yang bersatupadu di dalam kolaborasi oleh kekuatan energi tidak baik, dapat dicegah dan dihentikan segera, sehingga kerugian yang lebih besar dapat dihindarkan sejak dini.

Whistleblower harus bergerak lebih cepat untuk mendapatkan berbagai informasi dan memahami realitas tidak baik. Lalu, secepat mungkin melaporkannya secara rahasia kepada yang memberi tugas, sehingga pihak yang bertanggung jawab dapat segera mencegah berbagai kebocoran di dalam perusahaan.

Kadang-kadang, keserakahan dan perubahan niat oleh pemberi tugas, dapat mengkhianati pekerjaan whistleblower. Sebab, tidak ada jaminan bahwa seseorang yang hari ini berperilaku etis dan jujur, juga akan berperilaku etis dan jujur saat kepentingan pribadinya membuat integritasnya kepada perusahaan rapuh. Oleh karena itu, sistem yang melindungi whistleblower haruslah selalu diperhatikan dan diperkuat.

Perusahaan adalah tempat yang memberikan kehidupan ekonomi dan sosial kepada stakeholdernya, sehingga haruslah dikelola dengan penuh tanggung jawab dan juga dengan prinsip kehati-hatian. Setiap pelanggaran etika bisnis dan perbuatan yang mengancam eksistensi perusahaan, adalah perbuatan yang memungkinkan banyak orang kehilangan penghasilan dan kehidupan yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan dan manajemen diberi makan oleh perusahaan, sehingga sangatlah wajar bila tata kelola perusahaan selalu dijaga di dalam kekuatan etis. Perilaku dan perbuatan etis menjadikan perusahaan kuat dan unggul, sehingga bisa terus-menerus secara berkelanjutan memberi makan dan kehidupan ekonomi lainnya kepada karyawan, manajemen, dan pemegang saham.

Keberadaan whistleblower dengan sistem whistleblowing yang kuat, akan menjadikan manajemen pengawasan berfungsi dengan sempurna. Tanpa manajemen pengawasan yang baik, perusahaan berpotensi disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau rendah integritasnya.

Whistleblower merupakan bagian terpenting dari implementasi good governance dan etika bisnis. Semakin kuat sistem whistleblowing, semakin kuat daya tahan perusahaan dalam menghadapi perilaku dan perbuatan tidak etis. Perusahaan yang kuat selalu menguatkan peran whistleblower agar mereka dapat menjalankan kode etik bisnis dengan penuh tanggung jawab.

Untuk training hubungi http://www.djajendra-motivator.com