Ketika dirimu dengan sepenuh hati berdoa kepada TUHAN untuk meminta maaf atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat oleh pikiran, perasaan, perkataan, perbuatan, sikap, bahasa tubuh, dan perilaku; maka, jiwamu akan diperkuat oleh energi baik, yang menjadikan dirimu lebih damai dan tenang menghadapi kehidupan.~Djajendra
Mengeluh adalah perbuatan yang paling tidak cerdas. Mengeluh tidak akan menjadikan situasi lebih baik, tetapi berpotensi menjadi lebih tidak baik. Mengeluh hanya menguras energi baik dan mengisi energi tidak baik.Mengeluh tidak akan menemukan solusi. ~ Djajendra
Kepercayaan hilang oleh kebohongan. Semakin terbiasa seseorang menyebarkan kebohongan, semakin dirinya kehilangan kepercayaan dari kehidupan. Lebih banyak orang-orang yang berakal sehat di dalam kehidupan. Jadi, berita bohong hanya akan merendahkan kredibilitas si tukang bohong.~Djajendra
Menerima jalan hidup adalah cara yang paling bijak. Manusia berhak memiliki mimpi, kebutuhan, keinginan, harapan, cita-cita, dan apapun. Tetapi, TUHANLAH yang memiliki tujuan hidup seseorang, TUHANLAH yang menentukan jalan hidup (takdir) seseorang.~Djajendra
Tenanglah di dalam prinsip hidupmu. Ketika dirimu harus berhadapan dengan perdebatan, penilaian, penghakiman, dan tidak diberikan ruang untuk pikiranmu. Sebaiknya, tersenyumlah, dan berurusanlah dengan jiwa besar dan santun. Jagalah pikiranmu, perkataanmu, dan perbuatanmu agar tidak menjadikan dirimu energi negatif. Tetaplah tenang dan merasa menang di dalam prinsip hidupmu. Jangan tersinggung dan mudah marah oleh berbagai pendapat yang mencoba mengecilkan prinsip hidupmu.~Djajendra
Ketika engkau ikhlaskan dirimu seturut kehendak Tuhan, maka apapun peristiwa di dalam hidupmu pasti memperkuat jalannya hidupmu~Djajendra
Orang tua yang tidak sempurna membuat anak-anak kehilangan orang tuanya. Orang tua yang tidak sempurna adalah orang dewasa yang saling melukai. Orang tua yang terluka pasti saling menjauh, dan anak-anak menjadi kehilangan orang tuanya. Tidak ada yang sempurna dalam hidup. Tidak ada jaminan dalam hidup. Tetapi, selama etika, sopan-santun, empati, toleransi, kejujuran, dan kebaikan menyempurnakan ketidaksempurnaan yang ada; maka selama itu anak-anak masih bisa memiliki orang tuanya, walau seperti memiliki gelas yang sudah pecah dua.~Djajendra
Membangun kembali kepercayaan bukanlah persoalan mudah dan instan. Membangun kepercayaan adalah proses yang membutuhkan waktu dan integritas. Kepercayaan yang hilang tidak dapat ditemukan di jalan pintas, harus dibuktikan dengan integritas dan akuntabilitas.~Djajendra
Hobi menghakimi orang lain adalah penyakit mental yang merugikan diri sendiri. Selama diri suka menghakimi orang lain, selama itu diri berpotensi hidup dalam konflik dan permusuhan. Hanya orang-orang yang menerima orang lain dengan empati dan toleransi, yang dapat menjadi pribadi yang tidak menghakimi siapapun.~Djajendra
“Jika setiap dari kita menyapu di depan langkah kita sendiri, seluruh dunia akan menjadi bersih.”- Goethe(“If each of us sweeps in front of our own steps, the whole world would be clean.”~ Goethe)
Untuk training hubungi http://www.djajendra-motivator.com