MERDEKA DAN BERMARTABAT

DJAJENDRA PROFILE FEB 2014

“Kekayaan sumber daya alam bila dikelola oleh kualitas sumber daya manusia yang rendah, maka kemiskinanlah yang dihasilkan. Sebab, tanpa pengetahuan, tanpa keterampilan, tanpa kualitas, tanpa integritas, tanpa akuntabilitas, tanpa keandalan; sumber daya manusia menjadi tidak berguna untuk mengelola kekayaan alam yang dimilikinya.”~Djajendra

Bangsa yang merdeka dan bermartabat dihasilkan dari kecerdasan dan kesadaran untuk menjadi bangsa yang produktif dan kreatif. Bila setiap warga negara menyiapkan dirinya untuk menjadi pribadi yang produktif, kreatif, andal, dan mandiri, maka mereka/dia akan menjadi energi positif untuk menciptakan bangsa yang merdeka dan bermartabat.

Walaupun sumber daya alam berlimpah di dalam kekayaan yang luar biasa. Tetapi, bila warga negaranya kurang berpendidikan, kurang memiliki keterampilan dan kualitas untuk mengelolanya, maka sumber daya manusia hanyalah akan menjadi beban atau biaya kehidupan.

Bangsa yang merdeka dan bermartabat bukanlah bersumber dari keinginan seorang pemimpin, tetapi harus bersumber dari kesadaran dan kecerdasan setiap warga negara, yang mau menyiapkan dirinya untuk menjadi warga negara yang andal dan produktif.

Seorang pemimpin bertugas untuk membangun sistem, budaya, tata kelola, perilaku kehidupan, dan juga visi yang dipahami setiap warga negara. Walaupun warga negara lahir dan hidup di dalam keragaman, maka keragaman itu harus dipimpin untuk dijadikan sebagai kekayaan kreatif, dan tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk saling berkonflik. Sebab, selama benih konflik dipelihara, maka selama itu energi produktif dan kreatif tidak akan berfungsi untuk menciptakan bangsa yang merdeka dan bermartabat.

Pemimpin yang andal adalah dia yang mampu membangun strategi dan taktik untuk menyadarkan warga negaranya agar menjadi produktif, kreatif, andal, dan penuh integritas. Pemimpin yang andal selalu tahu bahwa kemiskinan warga negara bersumber dari ketidakmampuan warga negara itu sendiri. Bila masih banyak warga negara yang masih miskin, berarti masih banyak warga negara yang belum memiliki etos kerja yang menjadikan mereka produktif, kreatif, andal, mandiri, dan berdaya tahan. Intinya, walau sebuah negara memiliki kekayaan tanpa batas, tetapi bila warga negaranya tidak produktif dan kreatif, maka mereka pasti hidup di dalam kemiskinan dan ketidakcerdasan.

Cita-cita menjadi bangsa yang merdeka dan bermartabat tidaklah dapat diselesaikan dengan kata-kata. Diperlukan konsep yang penuh integritas dan akuntabilitas, diperlukan nilai-nilai, sistem, tata kelola, karakter, dan cara kerja di dalam kekuatan integritas dan akuntabilitas.

Ciri-ciri pemimpin yang mampu mendorong terciptanya bangsa yang merdeka dan bermartabat, adalah pemimpin yang fokus untuk membangun, dan tidak pernah menyudutkan atau menjelek-jelekan sebuah realitas, tetapi belajar dari realitas yang ada. Selanjutnya, menyusun strategi dan taktik untuk membangkitkan motivasi dan partisipasi warga negara agar impiannya menjadikan bangsa yang merdeka dan bermartabat dapat diwujudkan.

Bangsa yang merdeka dan bermartabat hanyalah dapat dibangun di atas keharmonisan dan saling menghargai perbedaan. Bila perbedaan dipermasalahkan, maka kreativitas akan mati, dan kesejahteraan tidak akan pernah hadir untuk dimiliki setiap orang. Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang kreatif dan produktif. Intinya, siapapun yang hidup di dalam energi kreatif dan produktif, maka dia akan mandiri dan merdeka hidupnya.

Untuk training hubungi http://www.djajendra-motivator.com