PEMIMPIN WAJIB MENYIAPKAN KARAKTER KERJA UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI

“Seorang pemimpin tidak hanya harus pintar untuk merencanakan visi dan misi, tetapi juga harus pintar untuk menyiapkan karakter kerja agar dapat menjalankan visi dan misi tersebut.”~Djajendra

Setiap pemimpin pasti dengan sangat mudah mampu menyampaikan visi dan misi yang diinginkan. Visi dan misi bukanlah sesuatu yang sulit untuk diutarakan, tetapi sesuatu yang memerlukan karakter untuk menjalankannya. Seorang pemimpin yang hebat pasti sudah menyiapkan karakter yang diperlukan agar visi dan misi dapat dijalankan tanpa kesulitan.

Karakter yang dibutuhkan dalam menjalankan visi dan misi harus dapat diinternalisasikan kepada sumber daya manusia. Sebab, visi dan misi, walaupun sudah diucapkan oleh pemimpin, tetapi pelaksanaannya sangatlah bergantung kepada sumber daya manusia dengan karakter kerja yang mampu mewujudkan visi dan misi tersebut. Jadi, ucapan dan pemikiran pemimpin saja masih belum cukup untuk menjalankan visi dan misi; dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul, dan berkarakter kerja sesuai dengan visi dan misi tersebut.

Sering sekali, visi terlihat sebagai gagasan yang luar biasa; visi terlihat sebagai impian yang realistis. Tetapi, bila pemimpin tidak mengerti cara dan taktik untuk mewujudkan visi, maka visi hanya akan menjadi gagasan yang tidak pernah dikerjakan. Oleh karena itu, pemimpin harus bertanggung jawab penuh untuk menggerakan sumber daya manusia menuju ke arah visi. Jangan sampai visi sekedar menjadi gagasan atau impian pemimpin, tetapi pemimpin tidak mengerti cara untuk menjalankannya.

Kepemimpinan bukanlah sebatas menciptakan visi, misi, dan berbagai macam janji. Termasuk, menyalahkan kiri kanan untuk segala sesuatu yang belum tuntas. Kepemimpinan adalah tentang konsep, strategi, sistem, dan sumber daya yang mampu dituangkan ke dalam taktik. Lalu, mampu menyiapkan karakter kerja agar semua yang terlibat mampu melayani dan berkontribusi dengan totalitas.

Ketika seorang pemimpin terbiasa memberikan janji-janji tanpa pernah menyiapkan sistem, teknologi, keterampilan, karakter kerja, pengetahuan, pengawasan, taktik, sumber daya, dan kualitas untuk mewujudkan janji-janjinya, maka dapat dipastikan pemimpin tersebut sedang tidak jujur. Pemimpin yang jujur dan penuh integritas adalah pemimpin yang hanya akan berjanji dan bervisi terhadap hal-hal yang mampu dia lakukan. Pemimpin dengan akuntabilitas yang tinggi, tidak akan berani berjanji atau bervisi terhadap hal-hal yang masih dalam wacana. Dia hanya berani berjanji pada segala sesuatu yang sudah dilevel taktik, dan tidak berani berjanji pada segala sesuatu yang masih dilevel wacana atau mimpi.

Untuk training hubungi http://www.djajendra-motivator.com