Site icon MOTIVASI DJAJENDRA

KETIKA REKAN BISNIS BOS ANDA MERASA KEHADIRAN ANDA TIDAK PENTING

“Bila Kita Selalu Mengisi Jiwa Kita Dengan Kekurangan Orang Lain, Maka Kita Akan Menjadi Pribadi Berwawasan Seluas Daun Kelor, Dan Tidak Akan Pernah Memiliki Wawasan Seluas Samudera.” – Djajendra

Dalam pergaulan bisnis kadang-kadang ada saja pihak yang merasa lebih superior dan meremehkan kehadiran seseorang yang dianggap tidak penting. Saya dapat memahami bahwa tidak semua orang yang ditemui itu memiliki kapasitas untuk menciptakan bisnis. Tapi, dalam etika pergaulan bisnis, setiap pihak wajib untuk saling memperlihatkan sopan-santun dan menghormati keberadaan orang lain.

Beberapa waktu yang lalu, di sebuah program motivasi perilaku dan etika kehidupan sosial, seorang peserta bertanya, “pak, bagaimana saya harus bersikap ketika rekan bisnis bos saya tidak menganggap kehadiran saya di ruang pertemuan?”

Saya menjawab, “bersikaplah seolah-olah rekan bisnis bos Anda itu orang yang sangat penting, dan jangan kecewa dengan sikap tidak santun dari orang yang Anda anggap sangat penting itu.”

Penanya sepertinya tidak puas dengan jawaban saya, dia lalu bertanya kembali.

“Apakah kita harus menganggap penting terhadap orang yang menganggap diri kita tidak penting?”

Sepertinya si penanya memiliki persoalan atas harga diri yang telah terlecehkan, dan sakit hati telah mengisi jiwa terdalamnya.

Saya menjawab, “mungkin saja rekan bisnis bos Anda itu memiliki perilaku superior dan tidak memiliki kemampuan kecerdasan sosial yang baik. Hal ini berpotensi menghasilkan energi sombong untuk menyakiti perasaan orang lain. Jadi, tetaplah Anda bersikap rendah hati dan menghormati keberadaan rekan bisnis bos Anda, walaupun dia tidak cerdas untuk menghormati keberadaan Anda.”

Salah satu cara terbaik dalam menjalani berbagai hambatan komunikasi dan interaksi adalah dengan tetap berjiwa besar dan berpikir positif terhadap perilaku yang tidak sesuai dengan persepsi kita. Kalau kita mampu berpikir bahwa setiap orang itu penting dalam proses perjalanan kehidupan kita, maka kita pasti mampu belajar nilai-nilai positif dari perilaku negatif orang lain. Kita tidak boleh menjadi pribadi negatif hanya oleh alasan orang lain tidak bersikap baik terhadap diri kita.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com

Exit mobile version