PENTINGKAH MENGHAKIMI PERBEDAAN PENDAPAT?

“Kita Semua Tidak Sekedar Berbeda Pendapat, Tapi Harus Ada Tujuan Mulia Untuk Menghadirkan Pendapat Kita.” – Djajendra

“Jangan Memulai Pendapat Dari Hasil Penilaian Negatif Tentang Orang Lain, Dan Jangan Berpendapat Dengan Cara Membohongi Fakta.” – Djajendra

“Apa yang harus dilakukan ketika bekerja dibawah kepemimpinan yang otoriter, yang hanya mau menang sendiri, dan yang tidak mau mendengarkan ide orang lain?” Tanya seorang manajer yang merasa dirinya dikucilkan oleh bosnya hanya karena perbedaan pendapat.

Sejenak saya berpikir untuk memberikan jawaban yang tepat, lalu saya berkata.” Perbedaan pendapat seharusnya menjadi hal positif untuk membangun organisasi yang kuat dengan wawasan yang luas. Tetapi, bila perbedaan pendapat tersebut berpotensi merusak organisasi, maka semua itu harus segera dihentikan. Bila perbedaan pendapat itu berpotensi menumbuhkan kreatifitas organisasi, maka pemimpinnya harus memiliki jiwa besar dan hati yang ikhlas untuk menerima perbedaan pendapat.”

Manajer terlihat mengangguk-anggukan kepalanya, tapi saya tidak tahu apakah itu tanda setuju atau tidak setuju? “Menurut saya, berpendapat itu tidak harus selalu benar. Sebab, pendapat atau opini adalah persepsi dan logika berpikir seseorang sebatas nilai-nilai keyakinan dirinya. Selama pendapat atau opini tersebut tidak menyebarkan benih untuk menumbuhkan konflik, maka pendapat tersebut layaknya dibiarkan hidup untuk memperkaya wawasan kehidupan. Tetapi, bila pendapat atau opini tersebut mulai mengganggu keadilan dan moralitas kehidupan, maka pendapat tersebut harus sebatas pendapat pribadi, dan tidak boleh dibiarkan masuk ke dalam ruang publik.” Kata saya lagi untuk memperkuat opini awal saya.

Saya melihat manajer masih mengangguk-anggukan kepalanya, dan terkesan sangat serius mendengarkan pendapat atau opini saya, semoga saja pendapat saya ini sejalan dengan persepsi dan logika berpikir manajer tersebut, sehingga tidak ada perbedaan pendapat antara saya dengan dia.

Kita semua tidak sekedar berbeda pendapat, tapi harus ada tujuan mulia untuk menghadirkan pendapat kita. Pendapat yang baik pasti dimulai dari sikap dan pikiran yang tulus untuk kebaikan semua orang. Oleh karena itu, jangan memulai pendapat dari hasil penilaian negatif tentang orang lain, dan jangan berpendapat dengan cara membohongi fakta. Pastikan selalu menghormati dan menghargai pendapat orang lain, agar pendapat Anda juga dihargai dan dihormati oleh orang lain.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com