“Mbah Maridjan Adalah Pengabdian Yang Tak Tergoncangkan Oleh Rasa Takut Dari Badai Luapan Isi Gunung Merapi.” – Djajendra
Di saat jiwa dan raga bersatupadu untuk sebuah pengabdian yang penuh integritas, maka semua ancaman terhadap eksistensi raga akan terlupakan. Raga boleh hilang oleh badai luapan isi gunung merapi, tapi jiwa akan terus hidup dalam pengabdian abadi yang memberi keteladanan kepada kehidupan. Mbah Maridjan adalah simbol pengabdian yang tak tergoncangkan oleh rasa takut dari bahaya badai luapan isi gunung merapi.
Mbah Maridjan adalah guru yang mengajarkan tentang arti tanggung jawab, arti integritas, arti loyalitas, dan arti pengabdian. Guru yang mengajarkan tentang cara menepati janji, cara memenuhi kewajiban, cara bertanggung jawab, dan cara untuk tidak hitung-hitungan berdasarkan akal sehat yang normatif terhadap kepercayaan dan keyakinan.
Mbah Maridjan telah meninggalkan warisan karakter yang perlu dicontoh oleh setiap generasi. Mbah Maridjan adalah pengetahuan tentang kejujuran dan kesetiaan dalam pengabdian tanpa batas melalui tugas dan tanggung jawab. Selamat jalan Mbah Maridjan semoga pengabdian Mbah tetap abadi.