“Kelemahan Adalah Keterbatasan Yang Mungkin Akan Membuat Seseorang Tersingkir.” – Peter F. Drucker
Seorang pemimpin publik adalah pribadi yang selalu akan menjadi pusat perhatian banyak orang, dan sangat sulit untuk menghindar dari sorotan publik. Pemimpin yang cerdas pastinya memiliki perilaku dan cara-cara berkomunikasi yang efektif, dan mampu menghindarkan dirinya dari sorotan negatif publik. Berikut ini kami sajikan Sembilan perilaku yang harus dihindari pemimpin publik, agar dirinya tidak terjebak dalam sorotan negatif publik.
1. Bersikap Tidak Jelas Dalam Berbagai Hal Yang Terkait Kepentingan Publik.
Pemimpin yang baik harus memiliki integritas diri yang kuat untuk semua hal yang menyangkut kepentingan publik. Tidak boleh ada hal-hal yang disembunyikan dari publik, harus bersikap terbuka dan jujur.
2. Bekerja Tanpa Arah Yang Jelas, Dan Selalu Berputar-Putar Disekitar Visi Yang Tidak Jelas.
Pemimpin yang baik adalah dia yang memimpin dengan visi yang jelas dan terang, serta menjadi penunjuk arah yang penuh integritas.
3. Selalu Membuat Keputusan Yang Kontroversial.
Pemimpin yang cerdas adalah dia yang menghindari kontroversial dan rumor. Dia akan Bekerja untuk mencegah kecemasan publik, dan menciptakan kepastian atas semua keputusan yang dia buat. Dia tidak akan pernah membuat keputusan yang membuat publik khawatir terhadap kehidupan mereka.
4. Pintar Berbohong Kepada Publik.
Mungkin ada pemimpin yang berpikir bahwa dirinya masih bisa berkelit dan berbohong sambil menjaga reputasi dirinya. Tetapi, publik adalah sebuah kecerdasan tanpa batas. Artinya, publik tidak mungkin pernah bisa dibohongi oleh siapa pun.
Jika pemimpin sudah sering membohongi publik, maka publik akan meragukan ketulusan pemimpin, dan mereka akan kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya untuk selamanya.
5. Mengabaikan Ketidakabadian Kekuasaan.
Pemimpin yang cerdas selalu tahu diri bahwa kekuasaan yang dia miliki di hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah abadi. Oleh karena itu, semakin banyak kekuatan yang dia miliki, semakin membumi dirinya untuk melayani kepentingan publik. Dia yang cerdas akan meninggalkan warisan dan kenangan terbaik buat publik.
6. Meremehkan Kecerdasan Publik.
Publik pasti tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur pemimpin, tetapi publik sangatlah cerdas untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Pemimpin yang cerdas pastinya tidak memiliki alasan apa pun untuk meremehkan kecerdasan publik.
7. Proses Yang Membingungkan Publik.
Pemimpin yang cerdas selalu akan menjaga sensitifitas publik terhadap proses kerja. Setiap janji kepada publik harus diwujudkan melalui proses kerja yang dipahami publik. Untuk itu, pemimpin harus menghargai hak publik untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi sebuah proses kerja menuju hasil yang dijanjikan.
8. Menanggapi Emosi Negatif Publik Dengan Emosi Negatif.
Pemimpin yang cerdas akan menggunakan bentuk komunikasi yang persuasif untuk melayani emosi negatif publik. Dia tidak akan terlalu mudah untuk menanggapi emosi negatif publik dengan cara-cara reaktif dan pasif. Dia akan bersikap positif untuk menyebarkan informasi yang meredahkan emosi negatif publik, lalu mempengaruhi cara berpikir publik dengan membahas isu-isu bernuansa mendukung emosi positif publik.
9. Mengabaikan Tanggung Jawab .
Apa pun yang dikerjakan pemimpin, tanggung jawab adalah hal yang tidak boleh terlupakan. Semakin bertanggung jawab pemimpin terhadap setiap ucapan, pikiran, dan tindakannya, maka dirinya akan semakin dipercayai oleh publik.
Untuk seminar/training hubungi: