“Dalam Era ACFTA Ini Para Pengusaha Dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab, Untuk Menjadikan Setiap Komponen Perekonomian Menjadi Lebih Efektif Dan Efisien. “ – Djajendra
Pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), menciptakan pro-kontra. Beraneka ragam ideologi, sikap, kepribadian, nilai, kekuatan, kelemahan, dan keyakinan mewarnai pro-kontra ini. Termasuk, ada industriawan yang pesimis, yang takut bersaing secara sehat, dan menganggap ACFTA akan merusak daya saing dan kekuatan industri Indonesia. Juga ada industriawan yang optimis, yang melihat peluang besar di era ACFTA ini.
Padahal, ACFTA tidak akan membawa dampak buruk buat perekonomian yang dijalankan dengan cara-cara efektif dan efisien.
Artinya, sekaranglah waktunya buat para industriawan, pebisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk memformulasikan kembali semua kebijakan, agar setiap industri dan bisnis di Indonesia dapat dijalankan dengan efektif, efisien, dan berkualitas.
Jadi, sekarang ini bukan saatnya memperdebatkan ACFTA, tapi saatnya melihat peluang besar yang ada di ACFTA, dan melakukan revolusi untuk memperkuat fondasi industri Indonesia.
Para pengusaha Indonesia harus menjadikan ACFTA sebagai jalan untuk mempelajari cara-cara menjadi lebih kompetitif. Menjadi lebih kreatif, dengan cara terus – menerus menemukan cara yang lebih baik untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Ingat! Sekarang ini bukan lagi zamannya mencari keuntungan melalui cara-cara instan yang anti kompetisi. Sekarang ini zamannya di mana setiap pengusaha harus memenangkan kompetisi bisnisnya dengan menjadi lebih kreatif, efektif, efisien, dan penuh inovasi.
ACFTA ini adalah sebuah tantangan besar yang di dalamnya ada peluang yang luar biasa besar untuk memakmurkan bangsa Indonesia. Asalkan, setiap komponen bangsa mau bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan, menghapus perasaan kalah dan rapuh untuk menang melalui kompetisi, dan terus-menerus melalui kreativitas dan inovasi memperkuat semua aspek untuk mencapai kesuksesan.
Kesuksesan sebuah industri sangat tergantung kepada integritas para pelakunya untuk menghasilkan dan mempertahankan produk, jasa, dan layanan berkualitas tinggi yang berbasis kreativitas dan inovasi.
Perbaikan dan inovasi yang terus-menerus akan menjadikan sebuah industri memiliki standar yang tinggi untuk menang di level kompetisi global. Termasuk, secara otomatis akan menghapus kesenjangan produktivitas antara operasional dan kualitas sdm dari para rival yang ada di ACFTA.
Sudah tidak seharusnya para pengusaha, khususnya, para industriawan di Indonesia menjadi takut berkompetisi dengan China di ACFTA. Tetapi, jadikan China sebagai lawan bisnis yang harus ditaklukkan dengan cara-cara terhormat. Untuk itu, setiap pelaku industri dan bisnis di Indonesia harus mulai fokus membangun reputasi kualitas dan kehandalan produknya.
Para eksekutif di era ACFTA ini harus mampu menjadi pribadi tegar yang tangguh, untuk mendorong batas kualitas, efisiensi, keselamatan, responsif, dan memotivasi para karyawan untuk memiliki cara-cara kerja terefektif dalam menjawab tantangan ACFTA.
Setiap industri di Indonesia harus berani mengkonversi dirinya untuk menjadi eksportir tangguh dalam pasar global dengan desain, kualitas, harga, dan pelayanan terbaik.
Jadilah industri yang secara konsisten mengembangkan dan memperkuat kemampuan daya saing di seluruh aspek kerja organisasi. Lalu, perlihatkan kepada dunia luar tentang efektivitas, efisiensi, dan keunggulan kompetitif dari industri Anda.
Jelas, para pengusaha, khususnya para industriawan di Indonesia kini menghadapi tantangan untuk menjaga keyakinan konsumen terhadap produk-produk mereka. Sebab, adalah sebuah fakta bahwa barang-barang produk China harganya sangat murah. Tetapi, kualitas dan kehandalan produk China tidaklah unggul. Mudah-mudahan, para pengusaha dan pemerintah mampu menciptakan efektivitas dan efisiensi di dalam diri mereka masing-masing, agar industri Indonesia tetap kokoh tak tergoncangkan oleh tantangan ACFTA.
Untuk seminar/training hubungi: