“Industri China Adalah Industri Yang Terkenal Berkemampuan Memproduksi Barang-Barang Berharga Murah. Kalau Mau Bersaing Pelajarilah Kelebihan Industri China Ini, Jangan Sekedar Takut Dan Berkeluh-Kesah.” – Djajendra
Awal tahun 2010 ini adalah awal dimulainya perdagangan bebas ASEAN-China. Kalau secara potensi perdagangan bebas ini luar biasa. Sebab, akan melibatkan sekitar 1,8 milyar penduduk dunia. China dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 milyar plus ASEAN sekitar 500 jutaan. Dan, Indonesia sendiri sebagai bagian dari ASEAN berkontribusi sekitar 250 jutaan penduduk. Pasar yang luar biasa besar! Seharusnya, kita bangsa Indonesia bergembira dan bersemangat tinggi agar bisa memanfaatkan peluang pasar yang luar biasa besar ini.
Pertanyaannya, mengapa ada begitu banyak industriawan, pengamat, politikus, dan masyarakat di Indonesia merasa khawatir terhadap perdagangan bebas dengan China ini? Apakah Indonesia pasti kalah bersaing kalau berdagang bebas dengan China? Atau, apakah ini saatnya para industriawan dan pebisnis Indonesia di berbagai sektor lainnya bekerja lebih efisien, lebih kreatif, lebih strategis, dan lebih produktif untuk menghasilkan kualitas barang-barang terbaik yang berharga lebih murah. Mengapa ada begitu banyak industriawan, pengamat, politikus, dan masyarakat di Indonesia kurang percaya diri untuk tumbuh besar di dalam persaingan bebas yang sehat? Semua pertanyaan ini wajib dijawab, sebelum melakukan tindakan-tindakan yang bersifat strategis.
Janganlah pernah menjadi bangsa yang cengeng dan sering berkeluh kesah. Pelajarilah kelebihan dan kehebatan pihak lain, lalu bekerjakeraslah dengan antusiasme tinggi agar bisa mengungguli bangsa-bangsa lain yang lebih hebat dari kita.
Perasaan khawatir terhadap keperkasaan China sebagai sang raksasa barang murah, haruslah dihapus dari mind set bangsa Indonesia. Dan, setiap pemimpin di Indonesia seharusnya membimbing masyarakat bisnis Indonesia, khususnya dibidang industri dan perdagangan untuk lebih percaya diri dan lebih memperkuat semua potensi buat menghadapi perdagangan bebas ASEAN-China ini. Jangan takut, dan jangan sekedar mencari seribu satu alasan untuk menghindar dari persaingan bisnis global. Coba bayangkan, ada sekitar 1,8 milyar penduduk yang menjadi target pasar. Luar biasa bukan! Kenapa takut untuk menjadi raksasa bisnis yang melayani kebutuhan 1,8 milyar penduduk dunia dengan barang-barang berkualitas yang berharga murah.
Saatnya industri dan perdagangan domestik Indonesia tumbuh menjadi lebih kuat melalui pembelajaran dari kehebatan China sebagai raksasa barang murah. Jangan takut untuk bersaing dengan barang-barang produk China, tapi siapkan diri untuk menjawab semua ancaman dari produk-produk murah buatan China.
Saatnya para industriawan dan pebisnis di Indonesia bekerja untuk kualitas, kuantitas, harga, dan daya saing yang super kuat. Jadilah industri yang sehat, kuat, dan memproduksi barang-barang berkualitas dengan harga yang lebih murah dari produk-produk China. Jadilah industriawan dan pebisnis yang membanggakan reputasi dan kredibilitas bangsa Indonesia. Hilangkan perasaan ragu, dan kuatkan semangat, tekad, antusiasme, dan keberanian untuk bersaing secara bebas dalam memperebutkan pangsa pasar berjumlah 1,8 milyar orang. Jangan lagi mencari alasan untuk menghindar kompetisi bisnis yang bebas dan sehat. Belajarlah untuk menghapus sifat dan perilaku monopoli, perlihatkan bahwa semua industri dan perdagangan di Indonesia adalah sangat kuat dan efisien.