BENARKAH 2009 TAHUN KRISIS EKONOMI GLOBAL?

DSCN9493“Tak Ada Yang Istimewa Yang Pernah Dicapai Kecuali Oleh Mereka-Mereka Yang Berani Percaya Bahwa Ada Sesuatu Di Dalam Dirinya Yang Lebih Unggul Dibandingkan Keadaan.” – Bruce Barton

“Untuk Menghindari Krisis Ekonomi, Janganlah Bekerja Dengan Mental Spekulasi, Janganlah Berkeluh – Kesah Ketakutan, Tapi Bekerjalah Dengan Mental Kalkulasi. Dan, Pagari Setiap Benih Risiko Krisis Sejak Dini.” – Djajendra

Sebagian besar negara-negara ekonomi kuat saat ini sedang menyatakan dirinya dalam resesi ekonomi. Pada awalnya sumber krisis ekonomi dunia berasal dari kegagalan sebagian institusi keuangan di Amerika Serikat dalam mengantisipasi risiko kredit macet di sektor perumahan. Dampaknya, beberapa dari institusi keuangan Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Hal ini sangat mempengaruhi industri keuangan dan pasar modal di hampir semua negara-negara maju dan berkembang. Ini semua adalah implikasi dari globalisasi sektor keuangan, yang secara nyata kekuatannya ada di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Jelas, hal ini akan sangat berdampak negatif buat para eksportir Indonesia. Sebab, negara – negara maju tersebut merupakan pasar terbesar buat eksportir Indonesia, sehingga tahun 2009 diramalkan oleh banyak pihak sebagai tahun krisis ekonomi global, yang berdampak pada turunnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Situasi ini membuat perusahaan – perusahaan di Indonesia merasa pesimis dan takut akan hal ini, padahal Indonesia saat ini sedang menuju arah yang lebih baik dibandingkan tahun 1998. Trauma krisis ekonomi tahun 1997-1998 seharusnya tidak menjadi beban mental yang menakutkan para pengusaha di hari ini.

Saya pribadi sangat percaya bahwa kedewasaan berdemokrasi di Indonesia sedang masuk ke tahap yang menggembirakan, sehingga pelaksanaan pemilu 2009 di harapkan akan menjadi pesta demokrasi yang berkualitas tinggi, serta menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih pasti.

Semua pihak perlu memahami bahwa krisis muncul untuk mengoreksi sikap dan perilaku bisnis yang penuh dengan spekulasi. Jadi, perusahaan-perusahaan yang selama ini bekerja dalam tatakelola perusahaan yang dipagari oleh manajemen risiko yang tangguh, pasti tidak akan tergoncangkan oleh prediksi dan ramalan badai krisis ekonomi 2009.

Krisis ekonomi global bisa datang kapan saja, dan mengoreksi apa saja, tapi pemimpin sejati selalu mampu mempersiapkan perusahaannya untuk mengatasi semua ancaman maut dari krisis. Ia tidak pernah gentar dengan krisis, Ia akan bangkit dan mempersiapkan mental sumber daya manusianya untuk selalu bersemangat dalam melewati masa – masa sulit di hari krisis. Sebab, Ia tahu bahwa krisis ini hanyalah keadaan ekonomi sulit sesaat yang pasti segera berlalu.

Krisis Ekonomi Global Bukanlah Masalah Yang Tak Dapat Dipecahkan

“Untuk Menyelesaikan Sesuatu Hal Yang Besar, Kita Tidak Hanya Harus Bertindak, Tapi Juga Bermimpi; Tidak Hanya Merencanakan, Tapi Juga Yakin.” – Alexander Graham Bell

Semua negara-negara besar yang mengalami bencana krisis ekonomi sedang menyusun langkah dan strategi penyelamatan ekonomi mereka secara besar-besaran. Termasuk pemerintah dan dunia usaha di Indonesia terus berpikir dan melakukan langkah-langkah terbaik dalam mengatasi krisis ekonomi global saat ini.

Acara Customer Gathering yang diselenggarakan oleh BNI’46 Palembang buat para Debitur, Rekanan SKK dan Mitra Bisnis nya di hari ini, adalah sebuah langkah nyata dari kepedulian dan perhatian BNI’46 kepada para stakeholder yang dipercaya. Oleh sebab itu, Debitur, Rekanan SKK dan Mitra Bisnis BNI’46 wilayah Sumbagsel, harus percaya diri untuk mengatasi semua masalah melalui solusi-solusi yang tepat dan benar.

Pemimpin perusahaan harus bisa menentramkan rasa kuatir dari para stakeholder terhadap reputasi dan kredibilitas perusahaan. Dan, mampu menyemangati mental psikologis dari para stakeholder perusahaan, seperti bank, karyawan, pemilik saham, pemasok, pelanggan, kantor pajak, dan yang lain – lainnya, harus diyakinkan dengan sepenuh hati dan kejujuran tinggi untuk saling membantu dan bekerja sama dalam mengatasi ancaman krisis ekonomi global.

Pemimpin perusahaan tidak boleh berpikir tentang hal – hal negatif, seperti kebangkrutan, ketidakmampuan, ketidakyakinan, atau mencoba menyerah di tengah ancaman badai krisis ekonomi global.

Kesulitan – kesulitan yang dihasilkan krisis ekonomi hanyalah sebuah keadaan sementara, yang perlu diatasi dengan pikiran jernih dan sikap sabar. Kepanikan yang berlebihan dan rasa takut hanya akan membuat semua orang di dalam organisasi menjadi gusar dan tidak percaya diri, sehingga pimpinan akan sulit untuk menjaga efisiensi, produktifitas dan cash flow dalam keseimbangan yang tepat, untuk memastikan agar perusahaan tidak oleng oleh krisis ekonomi global.

Menangkan Tantangan Krisis Global Dan Ambil Peluangnya.

“Inti Dari Penyelesaian Krisis Adalah Fokus Pada Semua Keunggulan Perusahaan, Dan Memberdayakan Semua Keunggulan Tersebut Dengan Menggunakan Rasa Percaya Diri, Semangat, Reputasi, Kredibilitas, Antusias, Serta Kerja Sama Dengan Semua Stakeholder Secara Komplit Dan Total.” – Djajendra

Manusia adalah kreatifitas tidak terbatas. Dan, setiap upaya yang dilakukan secara sadar dengan keyakinan tinggi akan menghasilkan sukses yang memenangkan semua tantangan yang ada. Badai krisis ekonomi yang menimpa di hari ini merupakan kekeliruan dan kesombongan dalam membuat keputusan di masa lalu. Jadi, janganlah ragu untuk melakukan perubahan-perubahan positif dalam semangat menaklukkan krisis ekonomi global ini, dan ciptakan peluang-peluang besar untuk memperbaiki fundamental perusahaan.

Yakinkan setiap kekuatan di perusahaan, bahwa tahun 2009 akan menjadi tahun yang cemerlang buat pengembangan pasar. Kesulitan yang dihadapi perekonomian global pastilah dapat dikelola oleh masing-masing negara secara tepat dan benar. Jadi, tidaklah perlu terlalu kawatir tentang berbagai ramalan dan prediksi tentang ancaman krisis ekonomi global di tahun 2009.

Pastikan perusahaan mampu menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mengelola semua tekanan krisis terhadap sistem finansial perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan permintaan produk, jasa, dan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting, akan menjadi landasan yang kuat dalam menghadapi krisis, yang akhirnya akan memperkuat likuiditas perusahaan.

Tingkatkan kualitas pemasaran, produk, dan komunikasi kepada pelanggan. Ciptakan nilai tambah pada produk yang dijual. Ciptakan harga barang yang mampu memenangkan kompetisi pasar. Kembangkan bisnis ke pangsa pasar baru, dan tingkatkan perhatian pada pasar – pasar regular yang telah dimiliki saat ini.

Pemimpin perusahaan wajib memotivasi setiap kekuatan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing, melalui kualitas kerja, revitalisasi produk dan jasa, loyalitas pelanggan, dan bekerja dengan prinsip-prinsip good corporate governance yang kreatif.

Menangkan tantangan krisis ekonomi 2009, dengan persepsi dan wawasan yang lebih optimis; motivasi yang menguatkan semua pihak diperusahaan untuk berjuang mengatasi krisis; kekuatan kecerdasan emosional yang mampu mengatasi rasa cemas dan takut; keterampilan baru dalam upaya mengatasi semua asumsi buruk; kemauan dan kemampuan untuk memecahkan semua masalah krisis dengan solusi jitu; dan kesiapan untuk mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara optimal.

Catatan

Tulisan Ini Di Buat Untuk Mendukung Acara Customer Gathering BNI’46 Wilayah Sumbagsel, Bertajuk “Pencerahan Dan Dukungan Motivasi Dalam Memenangkan Tantangan Krisis Global Dan Memandangnya Dari Perspektif Peluang.” Yang Diikuti Oleh Debitur SKM Palembang, Debitur SKC Palembang, Rekanan SKK Palembang, Mitra Bisnis Di Lingkungan BNI Wilayah Sumbagsel. Kamis, 18 Desember 2008, Jam 10.00 Wib S/D Selesai Di Hotel Horison Palembang Krakatau 11 Function Room

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com