“Di Masa-Masa Yang Akan Datang Perilaku Bisnis Yang Sukses Itu Adalah Perilaku Asli Yang Tumbuh Dari Kekuatan Internal Perusahaan.” – Djajendra
Yth. Bapak Djajendra,
Apa yang harus disiapkan oleh perusahaan-perusahaan lokal untuk menghadapi kompetisi bisnis dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri? Apakah kita pemain lokal harus menyamakan persepsi, standard, dan mind set berbisnis dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri tersebut? Mohon tips dan sarannya. Terima kasih, Pangestu – Kebayoran Jakarta
Djajendra Menjawab!
Dear Pangestu,
Perlu dipahami bahwa dalam proses globalisasi, negara – negara besar telah memaksakan konsep-konsep etika bisnis dan standard bisnis bertaraf internasional ke negara-negara tujuan globalisasi. Produk seperti ISO, GCG, dan lain sebagainya merupakan alat untuk menyamakan persepsi, standard, dan mind set berbisnis kita dengan perusahaan-perusahaan luar negeri. Jadi, bahasa bisnis kita telah menjadi satu bahasa dengan bangsa-bangsa lain secara internasional.
Tentang apa yang harus disiapkan oleh perusahaan-perusahaan lokal. Jawaban saya, perusahaan-perusahaan lokal harus memiliki jati diri yang kuat, jati diri yang asli Indonesia, sehingga memiliki nilai lebih dalam berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan luar negeri. Untuk membangun jati diri perusahaan bisa dimulai dari sisi emosi, sikap, motivasi, dan perilaku kerja yang lebih fokus kepada kreatifitas, kemanusiaan, kebersamaan, kualitas, dan nilai tambah.
Tantangannya, sekarang ini dunia bisnis lokal terkesan terlalu terpesona dengan perilaku dunia bisnis dari luar negeri. Artinya, perusahaan-perusahaan lokal tidak berpikir untuk memperkaya kekuatan internal dan bisnis perusahaan dengan budaya, emosi, motivasi, dan perilaku yang sesuai dengan akar budaya lokal.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsep, teori, pemikiran, dan wacana dari luar negeri selalu dianggap lebih baik dari pada mengeksplorasi kekayaan budaya dan kearifan yang dimiliki perusahaan bersama semua kekuatan manusianya. Akibatnya, manusia-manusia Indonesia di kantor-kantor bekerja keras melalui mind set bangsa lain. Hal ini sesungguhnya bisa merugikan dunia bisnis itu sendiri. Sebab, sampai kapan pun keunggulan kompetitif itu sulit diraih, karena kita berbisnis dengan memakai mind set bangsa lain.
Di masa-masa yang akan datang perilaku bisnis yang sukses itu adalah perilaku asli yang tumbuh dari kekuatan internal perusahaan. Saatnya perusahaan-perusahaan lokal mempercepat proses mengaslikan jati diri berbisnis dengan etika bisnis yang lebih santun, lebih jujur, lebih manusiawi, dan lebih Indonesia, agar dapat mempertahankan keunggulan kompetitif global. Jadi, perlu untuk melindungi, memanfaatkan dan meningkatkan aset-aset tidak berwujud perusahaan lokal yang unik, terutama membangun integritas sumber daya manusia untuk menjadi kekuatan yang tak terkalakan oleh kekuatan bisnis luar. Sekian dulu ya, Pangestu, have a great day!