“Perjalanan Spiritual Berarti Perjalanan Jiwa Terdalam Untuk Menemukan Keabadian Jiwa Di Dalam Perasaan Tegar, Sabar, Dan Penuh Syukur Kepada Tuhan.” – Djajendra
J.P.Vaswani, seorang guru spiritual dari India berkata melalui bukunya, A Little Book of Wisdom. “ Dua hal mendasar bagi kebahagiaan dan ketenangan pikiran kita adalah cinta dan karya. Kita harus melupakan diri kita dan mencintai yang lain, tanpa memikirkan imbalan. Dan kita harus bekerja berdasarkan cinta kita kepada Tuhan. Aspirasi hati kita haruslah selalu:”demi engkau,ya,Tuhan!” tidak ada cara lain untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian pikiran.”
Selanjutnya beliau juga berkata.” Buatlah orang-orang merasakan bahwa mereka lebih baik, dan lebih besar dari yang selama ini mereka pikirkan. Maka kau akan membantu mereka mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka. Dan yang terbaik tidak mengenal batasan.”
Saya sangat suka dengan rangkaian kata-kata J.P.Vaswani di atas. Cinta, karya, Tuhan, dan membesarkan kehidupan adalah tanda-tanda terpenting menuju jalan spiritual.
Jalan spiritual akan membentuk karakter untuk menemukan kekuatan jati diri sejati.
Kita semua harus jujur kepada diri sendiri bahwa kehidupan yang kita miliki ini sangat abstrak, dan tidak mudah untuk dipahami sepenuhnya dengan pengetahuan dan pengalaman. Termasuk tidak semua persoalan dan tantangan kehidupan yang bisa dipecahkan melalui logika dan akal sehat.
Kehidupan kita ini selalu menjadi misteri yang membutuhkan perjalanan panjang spiritual untuk menemukan diri sejati yang abadi. Dan sering sekali kehidupan memiliki caranya sendiri untuk memaksa kita melakukan perjalanan spiritual. Biasanya orang-orang mulai sadar untuk melakukan perjalanan spiritual setelah dirinya tak berdaya menghadapi realitas kehidupan sehari-hari. Realitas kehidupan yang penuh dengan kesulitan-kesulitan dan tantangan kehidupan yang luar biasa berat. Sebuah contoh, sering sekali kita terperangkap kepada situasi-situasi kehidupan tersulit. Hal ini bisa terjadi di semua aspek kehidupan. Apakah itu di aspek ekonomi, keluarga, pribadi, lingkungan, sosial, atau dalam aspek-aspek kehidupan yang sangat sulit untuk diidentifikasikan dalam logika. Dan sangking sulitnya, semua jalan keluar seolah-olah tertutup, dan kita mengalami kebingungan dijalan buntu kehidupan. Biasanya, disinilah kehidupan memaksa kita untuk belajar tentang nilai-nilai kehidupan spiritual, yaitu nilai-nilai kehidupan yang mensyukuri kebaikan sang pencipta kepada diri kita. Semua ini akan kita pahami setelah kita memiliki spiritual mind set. Spiritual mind set berarti menyatunya jati diri dalam alam semesta melalui cinta, karya, kerja, dan kebesaran Tuhan. Spiritual mind set berarti tidak melihat kesulitan dan tantangan kehidupan dari sudut pandang kemarahan, ketakutan, dan ketidakmampuan; tetapi selalu melihat masa-masa sulit sebagai waktu untuk belajar kebijaksanaan hidup, sebagai waktu yang tepat untuk belajar cinta dan kepedulian kepada semua ciptaan Tuhan, tanpa pernah menciptakan perbedaan atas keragaman kehidupan yang Tuhan ciptakan.
Ketika di dalam diri sudah terbentuk spiritual mind set, maka diri kita akan semakin tangguh dengan fondasi yang kokoh untuk meningkatkan perasaan damai dan bahagia, akan memperkuat rasa percaya diri dalam upaya mengoptimalkan potensi diri yang hebat, akan meningkatkan kekuatan fokus dan konsentrasi diri dalam hal apa pun, akan memperkuat jati diri yang selalu merasa syukur kepada kebaikan Tuhan, akan memperkuat terangnya visi kehidupan pribadi, dan akan meningkatkan kualitas tidur dalam perasaan nyaman.
Spiritual mind set akan menjadi lahan subur untuk pertumbuhan kearifan dan kebijaksanaan hidup, yang tidak dikendalikan oleh ego kepentingan diri sendiri atau pun kelompok, tapi cerdas memahami kebesaran Tuhan melalui keragaman dan perbedaan sebagai warna-warni kehidupan yang terindah.
Untuk bisa memiliki spiritual mind set yang tak tergoncangkan oleh hal apapun, maka kita wajib memahami bahwa kehidupan spiritual atau pun perjalanan spiritual itu bersifat unik dan sangat pribadi, sehingga tidaklah mungkin kita bisa menggurui orang lain tentang perjalanan spiritual.
Perjalanan spiritual itu adalah pengalaman individu yang sangat pribadi dengan kebesaran Tuhan. Oleh karena itu, spiritual mind set yang ada di dalam jati diri kita baru akan menjadi efektif, saat diri kita menghormati pengalaman spiritual orang-orang lain, saat diri kita menghormati identitas orang lain, saat diri kita menghormati keyakinan dan kepercayaan orang lain, saat diri kita menghormati kebiasaan-kebiasaan dan tradisi orang lain, saat diri kita menghormati kemampuan orang lain, serta saat diri kita terbiasa menghormati lingkungan kehidupan orang lain dengan cinta dan kepedulian.