Memotivasi Tim Frontliner!

“Dengan Kekuatan Motivasi, Seorang Pribadi Harus Bisa Menyemangati Dirinya Sendiri, Untuk Mengupas Setiap Kemampuan Diri Sendiri Buat Mencapai Prestasi Tertinggi.” – Djajendra

Seminggu yang lalu saya diundang menjadi pembicara di acara outing sebuah perusahaan properti untuk tim front liner dari divisi marketing. Para peserta outing ini adalah pribadi-pribadi yang sangat cerdas dan penuh antusias untuk mempelajari hal-hal baru. Buat saya sebagai pembicara hal ini menjadi sangat menguntungkan. Sebab, ketika para audience mau bersikap kritis, antusias, berenergi positif, fokus, dan penuh perhatian kepada topik yang dibahas; maka sangatlah mudah untuk saya dalam memberikan sugesti ke dalam batin terdalam tentang nilai-nilai pelayanan terbaik.

Saya melakukan presentasi dengan menggambarkan pentingnya faktor-faktor kekuatan dari dalam diri sendiri untuk membangun budaya pelayanan yang berkinerja tinggi; mengembangkan relasi positif dengan client, kolega, dan manajer; serta kemampuan memimpin diri sendiri untuk memiliki kekuatan karisma pelayanan yang tegas, lugas, dan kreatif.

Ruang tempat saya berbicara menjadi sangat bersahabat dengan pribadi-pribadi dewasa yang beraura positif. Hal ini biasanya menandakan para audience adalah pribadi-pribadi pilihan yang memang berniat tulus dan bersemangat tinggi untuk mempelajari hal-hal baru, tanpa pernah mau menyombangkan pendidikan dan pengalaman pelayanan mereka yang luar biasa kaya itu. Dan biasanya tipe pribadi-pribadi seperti ini tidak akan pernah kehilangan keyakinan dan kepercayaan untuk memberikan hal-hal terbaik kepada orang lain, walaupun itu di saat mereka sedang menghadapi kenyataan paling buruk di pekerjaan.

Dalam sesi tanya jawab seorang peserta berdiri dan mengacungkan tangan lalu berbicara seperti ini. “Sudah empat bulan ini penjualan tim kami turun tujuh puluh persen, penghasilan tim kami sangat tergantung dari komisi penjualan,” kata dia. ”Kami beruntung berada dalam tim yang selalu saling memberi motivasi kepada satu sama lainnya, untuk selalu sabar dan tidak sedikitpun berpikir untuk menyerah di dalam situasi sulit. Kami setiap hari hanya berbicara untuk bekerja lebih keras agar bisa meningkatkan kembali penjualan di masa penurunan ini. Prinsip kami maju terus pantang mundur.” kata dia lagi sambil memperkuat semangat dan motivasinya untuk tetap tegar dan berjuang lebih keras di saat-saat sulit.

Saya pribadi sangat kagum dengan mind set orang tersebut, dan rasa kagum itulah yang menginspirasi saya untuk menulis artikel ini. Jelas, artikel ini saya buat agar saya bisa selalu teringat tentang semangat yang luar biasa dari orang-orang luar biasa di masa sulit mereka.

Para audience saya di acara outing tersebut adalah pribadi – pribadi sukses yang sedang mendapat cobaan dalam bentuk penurunan target penjualan. Tetapi semangat mereka seinci pun tidak turun, mereka tetap percaya diri untuk meraih keajaiban-keajaiban di masa sulit mereka. Mereka tahu bahwa keberhasilan itu bukanlah kerja sesaat, tapi merupakan rangkaian yang harus dirajut helai demi helai dengan sikap sabar dan tegar.