” Bagi Orang Yang Cerdas Secara Emosi, Sebuah Kritikan Akan Menjadi Obat Mujarab Untuk Memperbaiki Kualitas Diri.” – Djajendra
Melalui keunggulan hubungan positif antara manajer dengan para staf, perusahaan dapat meraih semua target bisnisnya dengan sempurna. Hubungan baik antara para manajer dengan para stafnya akan menjadi penyebab keberhasilan manajer dalam memenuhi tanggung jawab kepemimpinannya, dan juga akan menjadi kisah sukses para staf dalam mewujudkan loyalitas dan kualitas kerja. Hubungan positif akan menjadi energi positif yang membangun kerjasama antara manajer dengan para staf, sehingga dengan kerjasama yang harmonis tersebut, setiap orang diperusahaan akan merasakan interaksi yang penuh kebaikan.
Para manajer yang cerdas selalu memanfaatkan kekuatan para staf melalui interaksi positif, yang penuh perhatian dan pengakuan kepada eksistensi dan kualitas dari para staf. Biasanya, interaksi ini diwujudkan dalam bentuk komunikasi yang saling berkontribusi untuk menangani semua tugas dan tantangan kerja dengan kompak.
Jika seorang manajer gagal membangun hubungan komunikasi positif dengan para stafnya, maka dapat dipastikan perasaan dan pikiran para stafnya akan menjauh dari dirinya. Dan, hal ini akan menciptakan empati dan toleransi yang rendah dari para staf dalam menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab kerja.
Hubungan positif antara manajer dengan para staf akan menghindarkan terjadinya konflik dalam organisasi, dan akan menghapus sifat arogansi dan sifat otoriter dalam organisasi. Semua pihak akan menyatu untuk bertindak sesuai visi, nilai-nilai, dan misi perusahaan; serta setiap orang akan menghapus semua berita buruk untuk dijadikan gosip kantor. Intinya, setiap staf dan manajer akan bersatupadu melayani kepentingan internal dan eksternal perusahaan dengan perilaku komunikasi positif yang sepenuh hati dengan sifat dan sikap baik.
Setiap perbedaan persepsi dan setiap perbedaan pendapat wajib diselesaikan dengan menggunakan kecerdasan emosi baik yang penuh toleransi, untuk memperkaya organisasi dengan ide-ide baru dan pemikiran yang logis terhadap realitas.
Manajer dengan kekuatan komunikasi positif pasti menjadi cemerlang untuk memimpin setiap aspek, fungsi, dan peran kerja dengan efektif, sehingga hasil pekerjaannya akan berkualitas tinggi dan maksimal.
Bagi orang yang cerdas secara emosi, sebuah kritikan akan menjadi obat mujarab untuk memperbaiki kualitas diri. Dan biasanya, para manajer terbaik akan dengan sepenuh hati menerima kritikan dari mana pun untuk menciptakan kebaikan buat semua pihak di perusahan.
Hubungan yang harmonis dalam keterampilan komunikasi positif wajib dibangun oleh para manajer bersama-sama dengan para staf. Pembelajaran secara terus-menerus, khususnya untuk memperkuat kecerdasan emosional diri dalam relasi interpersonal dengan semua pihak, merupakan sesuatu yang wajib dipahami dan dikuasai oleh setiap orang di perusahaan. Intinya, manajer bersama staf harus memiliki karakter komunikasi yang saling memahami dan saling mau mendengar. Lalu, bersedia menjadi pribadi yang terbuka untuk menerima setiap feedback dengan sikap penuh empati dan tanggung jawab.