“Pemimpin Yang Bila Sudah Buruk Mental Pasti Akan Mencari Seribu Satu Cara Untuk Mengatakan Semua Cara Menuju Kebaikan Sebagai Teori Yang Tak Dapat Dijalankan.” – Djajendra
Pemimpin yang baik akan tahu bahwa dirinya diangkat menjadi pemimpin untuk tujuan berkomunikasi dengan kreatif dan strategis kepada para karyawannya, agar dirinya mampu menjadi energi yang menggerakkan motivasi karyawan dalam membangun masa depan perusahaan dan stakeholder yang cemerlang.
Jika sasaran utama atau goal tertinggi perusahaan dapat dipahami dan dikerjakan oleh semua karyawan, termasuk para karyawan di level paling bawah, maka pemimpin akan dengan mudah memimpin untuk membawa para karyawan dan perusahaan menuju sukses tertinggi.
Pemimpin tidaklah boleh memisahkan dirinya dari para karyawan di semua level. Walaupun ada birokrasi dan prosedur kerja, pemimpin harus menjadi pemimpin sejati yang merangkul setiap kepentingan untuk dua tujuan utama. Tujuan pertama, membangun dan mengelola perusahaan untuk selalu berkinerja tinggi dan sehat dalam semua aspek bisnis dan organisasi. Tujuan kedua, menjadikan perusahaan sebagai sumber kebahagian dan kemakmuran para stakeholder. Nah! Jangan bilang dua tujuan ini sebagai teori, tapi dua tujuan inilah yang harus menjadi perhatian dan fokus pemimpin. Tetapi dari pengalaman saya para pemimpin yang tidak jujur, yang lebih mengutamakan untuk mencari keuntungan dan kepentingan pribadi pasti akan berkata bahwa dua tujuan diatas sebagai teori. Ini adalah masalah mental, moral, dan etika dari seorang pemimpin. Pemimpin yang bila sudah buruk mental pasti akan mencari seribu satu cara untuk mengatakan semua cara menuju kebaikan sebagai teori yang tak dapat dijalankan.
Pemimpin adalah kesadaran tertinggi organisasi untuk memahami fungsi dan perannya sebagai perekat dan pemersatu semua kekuatan yang ada dalam organisasi. Pemimpin juga harus menjadi motivator yang membangkitkan semua potensi hebat karyawan dan stakeholder lainnya untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang besar buat kekuatan fondasi perusahaan.
Pemimpin harus mampu menyingkirkan semua beban mental atau mental blocks karyawan, dan sekaligus membangun mental positif yang searah dengan semangat perjuangan perusahaan.
Pemimpin harus mengarahkan dan membantu semua karyawan untuk fokus kepada pekerjaan masing-masing. Pemimpin harus menjadi energi sukses untuk memotivasi karyawan, agar para karyawan mau menjadi diri sendiri yang kreatif dan strategis terhadap pekerjaannya.
Suatu hari, Presiden Kennedy sedang melakukan tour ke NASA, dalam tournya itu beliau bertemu dengan seorang cleaning service di NASA. “Apa pekerjaanmu disini?” Tanya Presiden Kennedy kepada cleaning service tersebut. Kemudian cleaning service itu menjawab, “ Saya sedang membantu NASA untuk mengirim orang ke bulan.” Percakapan antara Presiden Kennedy dengan seorang petugas cleaning service ini adalah sebuah pesan kepemimpinan yang sangat penting kepada para pemimpin dan para karyawan, yaitu walaupun si karyawan berada diposisi paling bawah, ia harus tahu visi dan misi perusahaannya, ia harus tahu apa yang sedang ia kerjakan. Jadi, pemimpin harus memiliki sikap yang terbuka untuk menjelaskan tentang visi dan misi perusahaannya secara rinci kepada setiap karyawan, apa pun levelnya.
“Saya Bisa Diubah Oleh Apa Yang Terjadi Pada Diri Saya. Tapi Saya Tidak Mau Dihancurkan Oleh Hal Itu.” – Maya Angelou.
Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com