Saat Karyawan Menolak Untuk Di Kontrol

”Perusahaan Yang Berintegritas Pasti Mengontrol Karyawan Untuk Kebaikan Karyawan Dan Perusahaan.” – Djajendra

Setiap perusahaan pasti akan memiliki kebijakan, code of conduct, sistem, etika, dan prosedur untuk mengontrol semua perilaku dan kinerja dari karyawan, tetapi tidak jarang para karyawan merasa tidak suka saat perusahaan mengontrol mereka dengan berbagai peraturan dan ukuran manajemen yang ada. Bila hal ini dibiarkan, maka perusahaan pasti akan gagal  membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja bisnis dan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia saat ini memerlukan pemimpin efektif yang mampu memimpin organisasi dengan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, serta mampu merangkul dan memotivasi setiap karyawan dengan sikap baik.

Sikap Kepemimpinan yang mengabaikan hubungan harmonis yang saling merangkul antara karyawan dengan manajemen pasti akan mengalami persoalan-persoalan rumit dalam pengelolaan kekuatan sumber daya manusia menjadi energi sukses perusahaan. Sebab itu, sangatlah penting untuk membangun kekuatan integritas melalui mind set positif karyawan searah dengan visi dan nilai-nilai perusahaan, yang tidak sekadar terfokus pada rutinitas prosedural yang mengontrol perilaku dan kinerja karyawan. Tetapi, mampu membangkitkan motivasi karyawan untuk menyatu dalam tekad sukses perusahaan.

Pemimpin harus mampu mengubah cara-cara kepemimpinan yang pasif menjadi lebih proaktif untuk membangun kekuatan sikap baik dan sikap proaktif dari semua karyawan dalam mewujudkan tekad sukses perusahaan.

Kekuatan sikap baik dari para karyawan akan meningkatkan energi positif perusahaan dalam semua aspek kerja, seperti aspek pelayanan internal dan aspek pelayanan eksternal, serta mampu menciptakan strategi yang tepat dan sesuai dengan visi perusahaan.

Kekuatan sikap baik karyawan harus menjadi inti dari strategi manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja perusahaan secara total, luar dan dalam.

Sumber daya manusia yang merasa di kontrol secara berlebihan oleh perusahaan akan menyebabkan kegagalan perusahaan dalam memberikan pelayanan berkualitas ke internal organisasi dan ke eksternal, khususnya kepada pelanggan.

Para karyawan yang merasa sangat di kontrol oleh pimpinan pasti akan menunjukkan sikap yang kurang puas pada kepemimpinan yang ada, dan mungkin juga menjadi tidak loyal kepada perusahaan.

Pemimpin harus mampu menunjukkan keahlian dalam menyatukan persepsi karyawan dengan persepsi manajemen.

Kekuatan sikap baik akan menciptakan perubahan besar dalam mind set setiap karyawan. Di mana, setiap orang akan menjadi pribadi-pribadi yang peduli kepada masa depan perusahaan. Dan, mau bekerja lebih kreatif, efektif, strategis, produktif, serta bekerja cerdas untuk membangun kinerja dan masa depan perusahaan yang lebih cemerlang.