“Hadapi Krisis Dengan Mental Pemenang, Taklukkan Krisis Dengan Penuh Antusias, Dan Jadikan Perusahaan Anda Sebagai Surviver Sejati.” – Djajendra
Beberapa bulan terakhir ini cerita-cerita dari krisis ekonomi global berdampak pada sikap beberapa korporasi di Indonesia. Di mana, beberapa korporasi sudah berteriak-teriak melalui media masa tentang rencana mereka melakukan PHK, dan sepertinya hal ini akan berlanjut di tahun 2009.
Tidak jarang para karyawan berkualitas sengaja mengajukan dirinya untuk di PHK, dengan tujuan untuk mendapatkan pesangon buat modal usaha atau bayar hutang. Pertanyaannya, apakah perusahaan tidak rugi jika yang terbaik mengajukan diri untuk di PHK secara damai? Padahal untuk menciptakan karyawan berkualitas tinggi memerlukan biaya dan pengorbanan tidak sedikit dari perusahaan. Dan, di zaman krisis ini perusahaan butuh karyawan – karyawan tangguh dengan psikologis optimis, dalam upaya mendapatkan solusi-solusi jitu untuk mengatasi krisis.
Biasanya karyawan yang meminta PHK secara damai, adalah mereka-mereka yang berkualitas tinggi secara teknis kerja, tapi ragu kepada masa depan perusahaannya, sehingga mereka menjadi tidak percaya diri untuk mengembangkan karier bersama perusahaan yang membesarkan mereka. Dan, saat perusahaan menawarkan opsi PHK damai kepada karyawan, maka mereka langsung tergiur kepada uang pesangon yang besar, dan siap meninggalkan tempat kerja bersama rupiah yang mereka impikan.
Kepergian karyawan-karyawan berkualitas akan mempengaruhi psikologis kerja di kantor. Sebab, selama ini para karyawan terbaik selalu menjadi pendorong motivasi kerja di lingkungannya.
Perusahaan yang cerdas tidak akan berteriak-teriak di media masa untuk memPHK karyawannya, tapi dengan pikiran jernih, penuh empati pada persoalan, dan dengan sikap terjujur, akan melakukan verifikasi secara berhati-hati untuk mempertahankan semua karyawan terbaiknya. Sebab, pemimpin perusahaan yang cerdas tidak akan sembarangan memPHK karyawan, tapi Ia akan menanamkan mental pemenang di jiwa raga karyawan, dan selanjutnya mengajak semua karyawan untuk bersatupadu menaklukkan krisis yang ada. Dan, menjadikan diri mereka secara bersama-sama sebagai surviver sejati yang tidak takut pada bencana krisis.
Pemimpin yang cerdas tidak akan membiarkan badai krisis financial global merusak reputasi dan kredibilitas perusahaan dan bisnisnya. Ia akan secara tekun memperkuat psikologis optimis dari semua karyawan dan stakeholder, dan mempersiapkan mental sumber daya manusia untuk bersemangat mengendalikan benih krisis, serta tidak membuat perusahaan bertambah lemah dengan berbagai isu PHK. Ia akan mengkonsentrasikan semua kekuatan internal dan eksternal perusahaan, untuk menjadikan tahun 2009 sebagai tahun kesuksesan. I a tidak mengenal krisis, sebab Ia seorang pejuang bisnis sejati!
Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com