“Bila Anda Menyuruh Karyawan Anda Untuk Berhemat, Sedangkan Anda Sendiri Tidak Memberi Keteladanan Untuk Berhemat, Maka Hasilnya Hanya Dalam Bentuk Sindiran Yang Mengurangi Kehormatan Anda.” – Djajendra.
Di zaman krisis ini mungkin sebagian besar perusahaan sudah kurang mendapatkan order dari pembeli. Nah, pasti para bos sedang sibuk menyuruh penghematan di semua aspek operasional perusahaan. Sebab, tak ada bos yang ingin perusahaannya bangkrut oleh menurunnya order.
Bos yang cerdas tahu bahwa penghematan adalah cara terbaik untuk menjaminan kontinyuitas dari operasional perusahaan. Pertanyaannya, apakah para karyawan telah melakukan perintah si bos? Kalau para karyawan lalai melakukan penghematan, maka PHK akan menjadi bom waktu buat karyawan.
Bila order menurun terus dan manajemen tidak mampu melakukan penghematan di semua aspek operasional perusahaan, maka tidak mungkin perusahaan mampu membayar gaji karyawannya. Dan, PHK akan menjadi kisah selanjutnya.
Saat bos menyuruh para karyawan melakukan penghematan total, maka seharusnya bos terlebih dahulu melakukan penghematan total dalam gaya dan pola hidup pribadi yang lebih sederhana.
Bos harus hidup hemat sambil memberi contoh kepada para karyawan. Sebab, bos adalah panutan yang paling berpengaruh kepada sikap karyawan untuk melakukan penghematan di semua aspek operasional perusahaan.
Karyawan akan selalu menunggu sikap bos dalam memahami penurunan order, serta ingin memiliki gambaran yang jelas dan tegas tentang kebijakan dan rencana perusahaan ke depan.
Bagi karyawan, bos tetaplah memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadi penunjuk arah yang jelas, agar mereka bisa survive dalam krisis ini dan tidak divonis dengan PHK.
Bos yang bijak tidak akan ngotot pada gaya hidup mentereng untuk memamerkan kekuasaan dan kewibawaannya. Bos yang cerdas tahu diri, bahwa di zaman krisis memperlihatkan kemewahan sebagai simbol kekuasaan dan kewibawaan hanya akan menjadi bahan olok-olokan orang lain.
Bos yang bijak pasti mengurangi pengeluaran-pengeluaran pribadi yang tidak perlu, dan sebelum menyuruh karyawan melakukan penghematan, bos sudah terlebih dahulu menyuruh keluarga di rumah untuk melakukan penghematan total dalam menghadapi krisis yang ada.
Bos yang cerdas tidak sekedar berbicara penghematan sambil ke kantor dengan mobil pribadi yang mewah, tapi ia akan memperlihatkan penghematan itu dari sikap, perilaku, pola dan gaya hidup sehari-harinya.
Bos yang bijak tidak akan menjadikan benda-benda mewah sebagai simbol kekuasaan dan kewibawaan, tapi ia akan menggunakan kesederhanaan sebagai contoh dan keteladanan hidup.
Menyuruh berhemat melalui keteladanan berarti mau menghilangkan hak privileges, seperti tidak tinggal di hotel mewah, tidak menggunakan limo dan jet pribadi, bersedia mengurangi atau memotong gaji sendiri, bersedia menjadi pribadi sederhana yang siap melakukan perubahan untuk menjadikan perusahaan lebih kuat dan kokoh.
Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com