Rapat Melulu! Rencana Melulu! Evaluasi Melulu! Takut Bertindak!

“Takkan Ada Yang Terlaksana Sama Sekali Seandainya Seseorang Menunda Hingga Ia Dapat Melaksanakannya Dengan Sedemikian Baiknya Sehingga Takkan Ditemukan Kekeliruan.”-C. Newman

Saat jiwa Anda diliputi keraguan dalam sikap tidak profesional dan tidak memahami pekerjaan secara benar, maka Anda di kantor hanya akan bolak-balik dari ruang rapat ke ruang kerja. Di mana karakter kerja Anda, rapat melulu, rencana melulu, evaluasi melulu, dan tak berani bertindak. Hal ini akan membuat Anda lupa diri, untuk memahami bahwa tugas utama seorang pemimpin adalah berkomunikasi secara lugas, tegas dan cerdas pada setiap orang, untuk menyelesaikan semua masalah dan tantangan dengan bijak dan profesional. Dan, tidak sekedar menghabiskan jam-jam kantor dengan hanya bolak-balik dari ruang rapat ke ruang kerja.

Pemimpin haruslah pribadi yang mampu membuat keputusan-keputusan hebat dalam setiap pertemuan atau rapat, serta tidak ragu ataupun takut untuk bertindak secara profesional dan bijak.

Sebuah pertemuan haruslah menjadi ajang komunikasi yang efektif, yang dapat ditindaklanjuti dalam sebuah aksi nyata. Sebuah aksi nyata yang mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dan keberanian untuk menyelesaikan masalah dan tantangan.

Pemimpin cerdas selalu berpikir bahwa setiap sesi pertemuan merupakan kesempatan untuk bertukar pikiran, mempelajari informasi yang relevan, serta membuat keputusan yang dapat ditindaklanjuti dalam sebuah aksi nyata.

Pemimpin cerdas sangat mengetahui bahwa pertemuan yang berulang-ulang tanpa hasil dan keberanian, adalah etos kerja terburuk yang akan merusak visi dan semangat kerja. Oleh karena itu, Ia akan selalu hadir ke ruang rapat dengan tujuan untuk membuat keputusan yang hebat, yang dapat ditindaklanjuti dalam aksi yang profesional dan berkinerja maksimal.

Pemimpin cerdas tidak akan terperangkap dalam rutinitas rapat yang kabur, rumit, tak fokus, dan tak bertujuan jelas. Untuk itu, sebelum rapat Ia akan meminta para pengundangnya untuk mengirim sebuah email atau sebuah memo, yang menjelaskan inti dari poin-poin yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Apapun alasannya, Ia wajib mengetahui apa tujuan dari rapat tersebut. Jika tidak ada tujuan spesifik untuk menghadiri rapat, maka dia lebih suka untuk tidak bolak-balik dari ruang rapat ke ruang kerja.

Rapat yang baik haruslah bersifat efektif dengan memiliki agenda pertemuan yang jelas. Dan, setiap peserta rapat wajib mengetahui inti pembahasan sebelum menghadiri rapat tersebut. Alasan utamanya adalah, agar peserta rapat mampu mempersiapkan diri secara maksimal untuk berkontribusi secara total. Dengan begitu rapat akan menjadi lebih fokus dan dinamis, untuk sesegera mungkin mendapatkan solusi yang dicari.

Pastikan rapat diisi oleh orang-orang yang tepat untuk membahas inti pembahasan. Orang yang tepat adalah orang yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari rapat tersebut. Dan, jangan biarkan rapat menjadi tidak fokus oleh orang-orang yang tidak kompeten dan tidak berkualitas dalam memahami inti permasalahan.

Lupakan budaya Rapat melulu! Rencana melulu! Evaluasi melulu! Tanpa berani bertindak dalam aksi kerja yang nyata. Lalu, jadilah pemimpin yang gesit, dinamis, profesional, memahami risiko, dan berani bertindak dalam karakter kerja yang konsistensi dan terfokus.

Untuk seminar/training hubungi  www.djajendra-motivator.com