”Ketika Engkau Melihat Topi Seseorang Diterbangkan Angin, Jangan Menertawakan Hal Itu, Tetapi Lari Dan Bantulah Ia Mendapatkan Kembali Topinya.”-J.P.Vaswani
Pemimpin wajib secara proaktif melatih dirinya untuk memiliki emosi yang berlogika positif. Sebab, tanpa emosi dalam logika positif pemimpin akan berada dalam ketidakpastian emosi diri.
Pemimpin yang emosinya berlogika positif pasti tidak akan menyalahkan orang lain atas ketidakmampuannya, serta tidak akan melemparkan masalah kepada orang disekitarnya. Ia pasti akan mengambil semua tanggung jawab secara utuh dan total, untuk memberikan hal-hal terbaik buat semua pihak.
Pemimpin yang bijak tahu diri untuk belajar dan berlatih agar mampu meredam semua emosi negatifnya, sehingga Ia bisa melakukan pendekatan pada semua bawahan dengan emosi positif dalam logika kerja yang saling menguntungkan.
Dengan emosi yang terkendali dalam logika berpikir positif pemimpin pasti mampu merangkul setiap bawahan, dan mendapatkan semua keunggulan yang dimiliki oleh para bawahan tersebut. Sebab, pemimpin dengan kekuatan emosi positif akan membangun etos kerja yang hebat, dalam lingkaran pengaruh kepemimpinan yang tangguh.
Dalam dunia kepemimpinan yang penuh dengan tantangan berat, pengaruh emosi dalam logika berpikir positif akan menjadi kunci sukses kepemimpinan.
Pemimpin harus mulai memikirkan untuk belajar menjadi lebih sabar, lebih optimis, lebih yakin, lebih bertanggung jawab, lebih peduli pada kehidupan yang lain, dan lebih fokus pada diri sendiri. Khususnya, untuk menghapus semua benih emosi negatif di dalam diri, kemudian menggantinya dengan emosi positif dalam logika berpikir yang bijak dan profesional.
Pemimpin dengan kekuatan emosi positif pasti tahu untuk bekerja sejalan dengan visi. Ia bersama bawahannya akan fokus pada apa-apa saja yang perlu dilakukan, dan terus berjuang keras untuk mencapai tujuan. Dan Ia secara cerdas dalam pengendalian emosi diri yang tangguh, akan membantu para pengikutnya untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab secara sempurna dan berkualitas tinggi. Ia akan bertindak berdasarkan pada nilai-nilai tindakan yang sesuai dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang ada di organisasi, dan tidak sekedar bertindak atas moods sesaat, perasaan hati sesaat, atau atas dorongan dari orang-orang disekitarnya. Ia adalah pemimpin profesional yang bijak dan cerdas secara emosi.
Pemimpin dengan kecerdasan emosi yang tangguh akan selalu bekerja dalam sistem menang-menang. Ia bersama para bawahan akan menyatu untuk mencari solusi dan kesepakatan yang saling menguntungkan untuk semua pihak. Mereka mencari solusi yang membuat organisasinya menjadi lebih berkinerja maksimal dan lebih membesar dari semua aspek bisnis yang ada.
Emosi positif yang terkendali dalam logika berpikir positif akan menampilkan empati yang tangguh. Dan, pemimpin dengan empati yang tangguh akan mendengarkan dan merangkul setiap orang dengan cinta dan kepedulian. Ia akan mencoba untuk saling memahami dan dipahami. Ia akan belajar untuk mendengarkan orang lain dengan optimal. Ia akan benar-benar fokus pada setiap percakapan dengan setiap orang, dan tidak mencoba menghakimi sebuah ide ataupun opini. Ia seorang pemimpin dengan keperibadian yang matang dan dewasa dalam setiap tindakan.
Pemimpin dengan kecerdasan emosinya akan melihat perbedaan nilai sebagai benih kreatifitas yang lebih tinggi. Ia tidak mengharapkan setiap orang untuk sepakat dengan dirinya. Ia akan membiarkan orang-orang berbeda pendapat dengan dirinya. Sebab, ia meliahat perbedaan sebagai peluang baru untuk perspektif, ide dan cara menyelesaikan masalah yang ada.
Pemimpin hari ini haruslah cerdas meningkatkan semua potensi dirinya ke arah yang lebih berkualitas. Untuk itu, pemimpin harus menjadi lebih sadar-diri, meningkatkan semua sifat baik, sikap bijak, serta profesionalisme dalam semua aspek kepemimpinan. Ia harus mau membangun keseimbangan hidup dengan fokus pada fisik tubuh, intelektual diri, emosional diri, spiritual dan dimensi sosial dalam kehidupannya. Kecerdasan pemimpin untuk menjadikan emosi positif dirinya sebagai sumber dari sikap profesionalisme, untuk mengembangkan pola hidup yang lebih segar dan lebih bersemangat, dalam gerak dan langkah kepemimpinan yang melihat kehidupan ini sebagai surga yang indah, adalah contoh dari emosi pemimpin yang berlogika positif.
Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com
You must be logged in to post a comment.