Saat ini sebagian besar penduduk dunia sedang menjalani kehidupan dalam rasa khawatir yang berlebihan. Ketidakpastian ekonomi dunia oleh kenaikan harga energi dan berbagai macam bahan-bahan kebutuhan hidup, telah membuat rasa khawatir menguasai pikiran dari setiap orang.
Sistem ekonomi dunia yang cendrung tidak terfokus pada pemeratan ekonomi telah menciptakan jurang yang sangat lebar di antara orang-orang yang berpenghasilan super besar dengan orang-orang yang berpenghasilan super kecil. Bayangkan di dalam dunia yang kita tinggali ini ada orang-orang yang berpenghasilan lebih dari jutaan dolar Amerika per hari dan ada banyak orang yang hanya berpenghasilan kurang dari puluhan dolar Amerika per bulan. Jurang penghasilan yang sangat lebar ini adalah buah dari sistem ekonomi yang dianut oleh semua bangsa-bangsa di bumi tercinta ini. Akibat dari ketimpangan ekonomi dunia ini sangatlah sulit diharapkan dapat terwujud rasa damai dan nyaman di permukaan bumi ini. Jelas kenaikan harga energi dunia dan kenaikan harga pangan dunia bisa berakibat fatal buat kedamaian dan kenyamanan hidup. Sebab, perut-perut lapar yang tidak lagi memikirkan nyawanya bisa menciptakan kerusuhan-kerusuhan sosial berskala global, dan semua ini akan menciptakan dunia yang tidak damai dan tidak nyaman. Karakter ekonomi yang terfokus pada pertumbuhan dan tidak peduli pada pemeratan adalah karakter ekonomi yang sangat tidak adil dan berpotensi membuat dunia menjadi tempat yang tidak nyaman buat siapa pun.
Setiap pemimpin negara haruslah menyadari bahwa sikap mereka yang selalu fokus pada pertumbuhan ekonomi tanpa memperdulikan pemerataan ekonomi hanya akan menghasilkan jurang yang sangat lebar di antara orang-orang yang punya duit dengan orang-orang yang tidak punya duit. Jelas kondisi ini akan menciptakan rasa khawatir buat siapa pun, termasuk buat orang-orang berduit banyak yang khawatir pada rasa aman dan nyaman, sedangkan orang-orang yang tidak punya duit pastilah khawatir tentang cara mendapatkan biaya untuk menjalani proses hidup yang normal dan wajar.
Kehidupan saat ini sedang mendapat tantangan yang sangat berat, dan belum jelasnya sikap dari para pemimpin dunia dalam mengatasi masalah harga pangan yang melambung dapat mengakibatkan timbulnya masalah kemanusiaan yang menyakitkan banyak orang.
Rasa khawatir yang menghuni pikiran banyak orang pada saat ini tidaklah sejalan dengan niat yang ingin memakmurkan dan mensejahterakan orang banyak. Oleh sebab itu, kita di Indonesia seharusnya bangkit dan menerima kenyataan yang sedang berlangsung di kehidupan ini. Lalu, kita tegakkan kepala kita dan mulai bekerja keras dan bekerja cerdik untuk tidak membebani orang banyak dengan biaya hidup yang besar dan tidak pasti.
Indonesia adalah Negara sumber penghasil pangan terhebat di dunia, tapi sayangnya sistem dan kultur yang ada saat ini telah mematikan semua potensi hebat itu, dan ternyata di negara super subur dan super kaya ini ada banyak peristiwa kurang gizi yang muncul. Kemiskinan semakin hari semakin terlihat di setiap sudut desa dan kota, dan rasa khawatir berlebihan sangat terlihat di jiwa banyak orang. Para petani di Indonesia hidup dalam rasa putus asa, harga jual hasil tani mereka tidak bergerak kemana-mana, tapi biaya kebutuhan bertani mereka terus naik dari hari ke hari. Jadi, harga pangan yang terus naik itu tidak memberikan nilai lebih buat para petani, dan para petani dari hari ke hari semakin menjadi miskin dan sengsara.
Masalah pangan dan energi adalah masalah yang sangat serius dan penting buat memajukan peradaban sebuah bangsa. Bangsa yang lalai membangun kekuatan pangan dan energi akan menjadi bangsa barbar yang miskin. Dunia saat ini sedang bergerak ke arah yang tidak jelas, dan masa depan yang hebat belum tentu terwujud. Selama semua pemimpin masih sibuk mengurusi pertumbuhan ekonomi dan tidak memperdulikan pemerataan ekonomi, maka para pemimpin itu sesungguhnya hanya menjadi kaki tangan para pemodal besar dan cendrung memimpin sambil berkolusi dengan para kapitalis kronis.
Saatnya buat kita untuk bangkit melihat realitas yang ada, jangan sampai sisa-sisa kekayaan bumi Indonesia terus dikuras buat diangkut ke luar negeri. Para pemimpin formal dan informal haruslah bersatupadu dalam satu visi yang sama, yaitu membangun kekuatan pangan dan energi nasional yang tangguh dan tak tergoncangkan oleh badai kehidupan apa pun.
Membiarkan kehidupan ekonomi rakyat di tangan pasar adalah perbuatan terbodoh dan tak bermoral. Setiap bangsa hanya akan eksis bila mereka mampu membuat rakyatnya hidup dalam rasa nyaman dan damai. Membiarkan rakyat hidup dalam rasa khawatir yang berlebihan dalam keadaan tidak pasti hanya akan menciptakan penderitaan yang menyakitkan.
* koleksi tulisan djajendra tahun 2007
Untuk seminar/training silakan hubungi www.ninecorporatetrainer.com
You must be logged in to post a comment.