Budaya good corporate governance adalah budaya internal control yang tangguh, di mana good corporate governance mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab diantara semua jabatan, fungsi, dan peran kerja organisasi dengan detil dan berlapis. Semua jabatan atau fungsi kerja diatur dengan sistematis dalam job diskripsi, struktur organisasi, peraturan, kebijakan, prosedur kerja, panduan etika bisnis, code of conduct, core values, dan board manual yang satu sama lain saling terikat dalam sistem internal control yang andal dan tangguh. Sehingga tidak ada celah untuk melakukan manipulasi, kecuali melalui konspirasi yang terorganisir diantara semua unsur kekuasaan perusahaan.
Membudayakan good corporate governance di perusahaan berarti stakeholders harus berpartisipasi dengan aktif untuk menjadikan perusahaan lebih kuat di semua aspek. Budaya good corporate governance mengarahkan semua kekuatan sumber daya perusahaan untuk bekerja melalui sistem dan kultur yang terkendali dengan total dan utuh, dengan dukungan prinsip kerja berdasarkan nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness untuk tujuan menghasilkan shareholder’s value yang maksimal sambil membangun kredibilitas perusahaan, agar dipercaya oleh para stakeholders.
Budaya good corporate governance berorientasi pada kinerja maksimal yang dijalankan melalui karakter kerja yang jujur, efisien, efektif, produktif, kreatif, beretika, dan terbuka. Di mana semuanya itu terbungkus dalam sikap atau kultur kerja yang sustainable atau berkelanjutan, yang semuanya dilakukan melalui praktik-praktik kerja dengan integritas yang super jujur. Membudayakan good corporate governance di perusahaan akan menghasilkan gaya manajemen perusahaan yang super terkendali secara sistematis melalui semua kebijakan, peraturan, dan prosedur kerja yang pro pada kinerja terbaik.
Budaya good corporate governance selalu akan terfokus pada kepentingan untuk melindungi hak shareholders, melindungi kepentingan stakeholders, dan melindungi daya tahan perusahaan dari ancaman krisis. Di mana, kesemuanya itu berlandaskan pada semangat pengabdian total kepada perusahaan oleh manajemen beserta semua kekuatan sumber daya manusia dengan total dan utuh.